Suara.com - Kematian tragis seorang balita bernama Raya di Sukabumi menyentak kesadaran publik akan kesehatan. Khususnya bahaya cacing gelang dan penyakit Askariasis.
Balita berusia empat tahun itu meninggal dengan tubuh dipenuhi parasit. Bahkan sejumlah cacing keluar dari lubang tubuhnya.
Lebih dari satu kilogram cacing gelang hidup, beberapa dengan panjang mencapai 15 cm, dikeluarkan dari tubuh mungilnya.
Kasus ini bukan sekadar berita duka, melainkan sebuah alarm keras tentang bahaya askariasis, infeksi cacing gelang yang sering dianggap sepele namun berpotensi fatal.
Tragedi Raya adalah puncak gunung es dari masalah kesehatan masyarakat yang tersembunyi. Infeksi ini mengintai dalam diam, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
Apa Itu Askariasis yang Disebabkan Cacing Gelang?
Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang parasit, Ascaris lumbricoides.
Cacing ini merupakan salah satu parasit usus paling umum yang menginfeksi manusia di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis dengan kebersihan yang minim.
Cacing dewasa hidup di dalam usus halus manusia. Ukurannya bisa sangat besar, berkisar antara 15 hingga 35 cm.
Di dalam usus, mereka "mencuri" nutrisi dari makanan yang kita konsumsi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi, terutama pada anak-anak.
Baca Juga: Ngantuk tapi Tertawa, Publik Murka Respons Menko Pratikno soal Kasus Balita Cacingan: Nirempati!
Siklus Hidup Mengerikan Cacing Gelang
Cara cacing gelang menginfeksi tubuh manusia terdengar seperti cerita horor.
Proses ini menunjukkan betapa berbahayanya parasit ini jika dibiarkan berkembang biak.
1. Telur Tertelan
Siklus dimulai ketika seseorang secara tidak sengaja menelan telur cacing yang matang.
Telur ini biasanya berasal dari tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi tinja manusia yang terinfeksi.
2. Larva Menetas
Berita Terkait
-
Ngantuk tapi Tertawa, Publik Murka Respons Menko Pratikno soal Kasus Balita Cacingan: Nirempati!
-
Tragedi Balita Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Menko PMK Langsung Panggil Banyak Menteri Hari Ini
-
Balita di Sukabumi Meninggal karena Cacingan, Menko PMK Praktikno Pilih Bungkam: Saya Ngantuk
-
Balita Meninggal Akibat Cacingan Akut, Kemensos Selamatkan Kakaknya
-
Kisah Pilu Balita di Sukabumi Meninggal 'Digerogoti' Cacing, KPAI: Bukti Negara Abaikan Hak Anak!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?