Suara.com - Kasus meninggalnya balita bernama Raya (4 tahun) asal Sukabumi pada Juli 2025 akibat infeksi cacing gelang akut sempat menggemparkan publik.
Tubuhnya dipenuhi cacing parasit hingga mencapai otak, dan ia dinyatakan meninggal di RSUD R. Syamsudin dalam kondisi mengenaskan.
Tragedi tersebut memicu kepanikan di media sosial, terutama di kalangan Gen Z, yang beramai-ramai mengonsumsi obat cacing sebagai langkah pencegahan.
Namun, penggunaan obat cacing tidak boleh sembarangan. Meski efektif membasmi parasit, obat ini tetap memiliki efek samping dan harus dikonsumsi sesuai anjuran medis.
Artikel ini akan membahas rekomendasi obat cacing yang aman untuk anak dan orang dewasa, serta efek yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak tren yang justru berisiko bagi kesehatan.
Berikut 5 rekomendasi obat cacing yang dijual di apotek:
1. Combantrin
Combantrin mengandung bahan aktif Pirantel Pamoat, yang bekerja dengan melumpuhkan sistem saraf cacing melalui depolarisasi neuromuskular.
Cacing yang lumpuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses tanpa memerlukan pencahar.
Baca Juga: Konser Tanpa Kursi? Sunset di Kebun Raya Bogor Tawarkan Sensasi Piknik Musik Tak Terlupakan!
Efektif untuk cacing gelang, kremi, dan tambang. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, cocok untuk anak-anak maupun dewasa.
Harga: Rp 18.000–Rp 22.000 per strip atau botol.
2. Vermox
Vermox mengandung Mebendazole, zat aktif yang menghambat penyerapan glukosa oleh cacing, sehingga cacing kehilangan energi dan mati perlahan.
Cocok untuk mengatasi berbagai jenis cacing seperti gelang, kremi, cambuk, dan tambang. Biasanya dikonsumsi sebagai tablet kunyah dosis tunggal.
Harga: Sekitar Rp 20.000 per tablet.
3. Vermoran
Vermoran juga mengandung Mebendazole 500 mg, dengan mekanisme kerja yang sama seperti Vermox, mengganggu metabolisme cacing dan menyebabkan kematian karena kekurangan energi.
Obat ini efektif untuk infeksi campuran cacing usus. Dapat dikonsumsi oleh anak di atas 5 tahun dan dewasa.
Harga: Rp 7.900–Rp 9.200 per tablet.
4. Zentel
Zentel memiliki bahan aktif Albendazole, yang bekerja dengan menghambat polimerisasi tubulin dalam sel cacing.
Bahan aktifnya akan mengganggu penyerapan glukosa dan menyebabkan cacing mati, termasuk larva dan telur. Zentel efektif untuk cacing gelang, pita, dan neurocysticercosis.
Harga: Sekitar Rp 15.000–Rp 22.000 per tablet atau botol suspensi.
5. Ozen
Berbeda dari keempat lainnya, Ozen bukan obat cacing melainkan antihistamin.
Kandungan utamanya adalah Cetirizine Hydrochloride, yang bekerja dengan menghambat reseptor histamin H1 untuk meredakan gejala alergi seperti gatal, bersin, dan ruam.
Cocok untuk anak dan dewasa, tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan drops.
Harga: Rp 50.000–Rp 80.000 per strip atau botol tergantung sediaan.
Mengonsumsi obat cacing memang penting sebagai langkah pencegahan, terutama di wilayah dengan risiko tinggi infeksi parasit.
Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, dan dosis yang dianjurkan.
Tragedi yang menimpa balita Raya menjadi pengingat bahwa deteksi dini dan edukasi seputar parasit tidak boleh diabaikan.
Dengan memilih obat yang tepat dan memahami cara kerjanya, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari ancaman infeksi cacing tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra