Health / Konsultasi
Minggu, 14 September 2025 | 09:42 WIB
Ilustrasi mata minus karena belajar online (freepik)

Suara.com - Kebutaan akibat katarak kongenital masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Data menunjukkan, ribuan anak lahir dengan kondisi ini setiap tahunnya.

Tanpa penanganan yang tepat, mereka berisiko kehilangan fungsi penglihatan secara permanen sejak usia dini. Sayangnya, keterbatasan akses pemeriksaan dan rendahnya kesadaran masyarakat membuat banyak kasus baru terdeteksi terlambat.

Dampaknya bukan hanya pada tumbuh kembang anak, tetapi juga pada kualitas hidup keluarga. Anak dengan gangguan penglihatan seringkali kesulitan belajar, bersosialisasi, hingga beradaptasi dengan lingkungan.

Kondisi ini menambah beban psikologis dan ekonomi keluarga, terutama di daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Menjawab tantangan itu, Optik Tunggal sejak 2018 menjalankan program CSR Congenital Cataract bersama ZEISS, produsen lensa optik global.

CEO Optik Tunggal, Alexander F. Kurniawan. (Dok. Istimewa)

Program ini berfokus pada penyediaan kacamata khusus pasca operasi untuk anak-anak dengan katarak kongenital, pemeriksaan mata gratis, hingga edukasi keluarga. Lebih dari ratusan anak telah terbantu, dengan teknologi lensa yang dibuat lebih tipis, ringan, dan nyaman, menyesuaikan kebutuhan visual anak usia dini.

Konsistensi inisiatif ini juga terlihat dari kemitraan berlapis yang mereka bangun. Perusahaan menjalin kolaborasi erat dengan rumah sakit daerah, dokter mata di berbagai kota, hingga komunitas masyarakat.

Bahkan, kesadaran publik soal katarak kongenital terus digaungkan lewat kegiatan inklusif, seperti partisipasi dalam ajang Maybank Marathon Bali yang melibatkan ratusan pelari untuk mengampanyekan isu ini.

Atas kontribusi nyata tersebut, Optik Tunggal dianugerahi Tanda Penghargaan Djoko Sarwono dalam rangkaian acara Konas ke-17 dan PIT ke-50 Perdami di Bandung.

Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi PERDAMI untuk individu atau institusi non-dokter mata yang mendukung penanggulangan kebutaan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Tema Mata-Mata Paling Seru, Terbaru Ada Tempest

CEO Optik Tunggal, Alexander F. Kurniawan. (Dok. Istimewa)

CEO Optik Tunggal, Alexander F. Kurniawan, menyebut penghargaan ini bukan sekadar prestasi perusahaan, melainkan hasil kolaborasi semua pihak.

“Kami merasa terhormat menerima Tanda Penghargaan Djoko Sarwono dari PERDAMI. Namun sesungguhnya, penghargaan ini adalah milik semua pihak yang telah bersama-sama menjalankan misi ini: tim, mitra ZEISS, dokter, tenaga medis, rumah sakit, hingga keluarga anak-anak pejuang Congenital Cataract,” ujarnya.

Load More