Suara.com - Belakangan ini, dunia medis dihebohkan dengan kabar dari China yang disebut berhasil menemukan lem khusus untuk menyambung tulang.
Bahan yang dijuluki Bone 02 ini diklaim mampu merekatkan patahan tulang hanya dalam waktu tiga menit dengan satu kali injeksi.
Jika benar-benar terbukti efektif, teknologi ini bisa menjadi terobosan besar dalam dunia ortopedi, terutama untuk kasus patah tulang yang sulit diperbaiki. Namun, di balik kabar yang terdengar luar biasa ini, ada beberapa hal yang perlu dicermati lebih dalam.
Terinspirasi dari Tiram di Laut
Penelitian Bone 02 berawal dari pengamatan sederhana, yaitu bagaimana tiram mampu menempel kuat pada batu di dasar laut meski terus dihantam ombak.
Lem alami tiram ini bekerja di lingkungan basah dan keras, mirip dengan kondisi tubuh manusia yang penuh cairan.
Dari inspirasi tersebut, sekelompok ilmuwan di Zhejiang University bekerja sama dengan rumah sakit Sir Run Run Shaw di Hangzhou untuk mengembangkan perekat medis yang bisa bekerja dengan cara serupa. Harapannya, lem ini mampu menyatukan fragmen tulang yang kecil sekalipun tanpa perlu banyak sekrup atau pelat logam.
Masalah besar dalam operasi tulang adalah menangani fraktur kominutif, yaitu patah tulang yang terpecah menjadi banyak bagian kecil.
Dalam kasus seperti ini, metode tradisional seperti sekrup atau pelat sering kali tidak efektif karena fragmen terlalu rapuh untuk dijepit.
Baca Juga: 5 Drama China Tayang Oktober 2025, Ada Fated Hearts yang Dinantikan
Hal ini membuat para ilmuwan menciptakan Bone 02 yang diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan.
Dengan satu kali injeksi melalui sayatan kecil, perekat ini diklaim bisa menyatukan potongan-potongan tulang dalam waktu singkat. Prosesnya lebih cepat, operasi jadi lebih sederhana, dan trauma pada jaringan tubuh bisa berkurang.
Menyandur dari The China Academy, teknologi ini memiliki tiga keunggulan utama, yaitu :
- Dapat merekat dengan cepat meski dalam kondisi basah. Perekat bekerja optimal meskipun ada darah atau cairan tubuh. oin penting karena lingkungan dalam tubuh berbeda dengan kondisi kering di luar.
- Proses operasi lebih singkat. Dengan injeksi dan perekat instan, dokter tidak perlu memasang terlalu banyak alat tambahan sehingga operasi menjadi lebih sederhana dan efisien
- Bersifat biodegradable. Lem ini bisa diserap tubuh secara alami dalam waktu sekitar enam bulan. Jadi, setelah tulang pulih, bahan ini tidak meninggalkan sisa berbahaya.
Lebih dari 150 pasien di beberapa rumah sakit di China disebut sudah menjalani operasi menggunakan Bone 02. Salah satunya adalah pasien dengan patah tulang pergelangan tangan.
Hanya dengan sayatan 2-3 cm, dokter menyuntikkan perekat ini, dan dalam tiga menit tulangnya sudah menyatu. Tiga bulan kemudian, pasien pulih tanpa keluhan berarti.
Jika hasil awal dari percobaan ini terbukti bisa menangani kasus patah tulang, Bone 02 bukan hanya bisa dipakai untuk patah tulang biasa.
Berita Terkait
-
Profil Song Yiren, Aktris China yang Dikaitkan dengan Kematian Yu Menglong
-
Ilmuwan Temukan Mekanisme Biologis untuk Perkuat Tulang, Harapan Baru untuk Penderita Osteoporosis
-
Gelapkan Pajak Sampai Terlibat Kasus Pelecehan Seksual, 7 Aktor Top China Ini Kariernya Hancur
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Sinopsis Growing Together Season 2, Drama China Baru Bertema Keluarga
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia