- Edukasi deteksi dini kanker payudara bertema “AYO SADARI SETELAH MENSTRUASI” bagi lebih dari 1.000 mahasiswi kembali digelar di Jakarta.
- Kampanye ini mengajak perempuan muda membiasakan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setelah menstruasi.
- Langkah sederhana ini diyakini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus menekan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia.
Suara.com - Bulan Oktober selalu identik dengan pita berwarna merah muda—simbol solidaritas global terhadap perjuangan melawan kanker payudara.
Di bulan ini, Charm bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menjalin kolaborasi edukatif lewat kampanye bertajuk “AYO SADARI SETELAH MENSTRUASI”, keduanya berfokus pada peningkatan kesadaran perempuan muda mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Tahun ini, kegiatan edukasi dilakukan secara bertahap kepada lebih dari 1.000 mahasiswi dari sejumlah universitas di Jakarta sepanjang bulan Oktober 2025. Salah satu sesi edukasi diselenggarakan di STIKes RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, dan menghadirkan pemateri dari kalangan medis yang berpengalaman di bidang onkologi.
Menurut data WHO tahun 2022, lebih dari dua juta perempuan di dunia didiagnosis menderita kanker payudara. Di Indonesia sendiri, Global Cancer Observatory mencatat lebih dari 66 ribu kasus baru, menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi di Tanah Air.
Fakta ini menunjukkan bahwa risiko kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan perempuan Indonesia.
Namun, kabar baiknya, kanker payudara bukanlah vonis mati jika dideteksi lebih awal. Deteksi dini terbukti meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan. Sayangnya, masih banyak perempuan yang baru menyadari gejala ketika penyakit sudah memasuki stadium lanjut.
Hal inilah yang melatarbelakangi Charm dan YKPI untuk terus menyuarakan pentingnya pemeriksaan payudara sendiri melalui gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
Dokter Agus Sutarman, SpB. Subsp Onk (K). SH. MH. MARS menjelaskan, kanker payudara tidak hanya menyerang perempuan usia lanjut, tetapi juga mereka yang masih muda. Karena itu, kebiasaan melakukan SADARI secara rutin dan disiplin sangat penting dilakukan.
“Kanker payudara dapat disembuhkan bila ditemukan secara dini dan ditangani dengan tepat. SADARI sebaiknya dilakukan 7–10 hari setelah hari pertama menstruasi, saat kondisi payudara lebih mudah diperiksa,” ujar dr. Agus.
Baca Juga: Art Healing Session: Ketika Seni Jadi Obat Hati Pejuang dan Penyintas Kanker Payudara
Ia juga menambahkan bahwa edukasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan semangat saling menjaga antarperempuan. Para mahasiswi diharapkan menjadi agen perubahan yang bisa menularkan kebiasaan SADARI ke lingkungan sekitar mereka.
Sementara itu, Direktur Unicharm, Sri Haryani, menyampaikan bahwa edukasi SADARI merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung kesehatan dan kepercayaan diri perempuan Indonesia.
Menurutnya, menstruasi dan pencegahan kanker payudara memiliki hubungan yang erat, karena waktu ideal melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah menstruasi berakhir.
“Kami ingin setiap perempuan mengenal tubuhnya dan menjadikan SADARI sebagai rutinitas penting setelah menstruasi. Ini bukan sekadar kampanye, tapi ajakan untuk mencintai diri sendiri,” ujarnya.
Selain edukasi seputar deteksi dini kanker payudara, sesi tambahan juga diberikan untuk membahas cara memilih pembalut yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan begitu, perempuan tidak hanya dibekali pengetahuan medis, tetapi juga pemahaman praktis tentang kesehatan reproduksi sehari-hari.
“Unicharm memiliki filosofi Love Your Possibilities — kami percaya setiap perempuan memiliki potensi tak terbatas. Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu mereka menjaga kesehatan agar bisa terus berkembang dan mewujudkan impian tanpa batas,” tutup Sri Haryani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial