- Berpikir komputasional, kemampuan logis dan sistematis, penting di era AI.
- Bukan hanya coding, tapi melatih pola pikir terstruktur sejak dini lewat aktivitas sehari-hari.
Suara.com - Dalam dunia yang dipenuhi teknologi, kemampuan berpikir logis dan sistematis kini menjadi keterampilan hidup baru yang tak kalah penting dari membaca atau berhitung. Anak-anak yang mampu mengamati pola, memecah masalah besar menjadi langkah kecil, dan menemukan solusi kreatif akan lebih siap menghadapi dunia yang berubah cepat, sebuah kemampuan yang dikenal sebagai berpikir komputasional.
Pendekatan ini bukan tentang mengajarkan anak menulis kode komputer, melainkan membantu mereka membangun pola pikir terstruktur dalam keseharian. Saat anak belajar menyusun balok, menebak urutan cerita, atau mencari cara baru menyelesaikan permainan, mereka sebenarnya sedang berlatih cara berpikir yang sama dengan dasar logika komputer.
Kemampuan berpikir seperti ini diyakini menjadi fondasi penting di era kecerdasan buatan (AI). Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Non-Formal, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI Suparto, menyebut bahwa penguasaan berpikir komputasional sejak usia dini merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda yang mampu beradaptasi dengan tantangan masa depan.
“Pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar. Peran guru PAUD sangat strategis untuk menanamkan fondasi berpikir komputasional sejak dini — kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif yang menjadi dasar memecahkan masalah kompleks di berbagai bidang,” ujarnya.
Berpikir Logis Lewat Aktivitas Sehari-hari
Pendekatan berpikir komputasional dapat diterapkan tanpa perangkat digital. Felicia Hanitio, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, menjelaskan bahwa kegiatan sederhana seperti cuci tangan atau bermain lompat karet bisa menjadi sarana untuk melatih kemampuan anak memecah urutan dan menghubungkan sebab akibat.
“Berpikir komputasional bukan kurikulum baru, melainkan proses berpikir terstruktur yang bisa dibangun lewat kegiatan sehari-hari. Pengalaman dari Kudus dan Sumbawa Barat menunjukkan, penerapan yang konsisten meningkatkan kemampuan kognitif, sosial-emosional, dan fisik motorik anak,” tuturnya.
Pendekatan ini menekankan pentingnya cara guru memberi contoh dan mengajukan pertanyaan yang memancing anak untuk berpikir kritis. Dengan begitu, anak tidak hanya menghafal langkah, tetapi memahami mengapa sesuatu dilakukan dengan cara tertentu.
Kudus dan Sumbawa Barat Jadi Contoh
Baca Juga: Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
Sejak 2023, dua daerah di Indonesia menjadi pelopor penerapan konsep berpikir komputasional pada pendidikan usia dini: Kabupaten Kudus dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Di Kudus, lebih dari 700 guru dan kepala sekolah dari 211 PAUD telah mengintegrasikan pendekatan ini dalam pembelajaran melalui dukungan Bakti Pendidikan Djarum Foundation. Sementara di Sumbawa Barat, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) memfasilitasi 135 guru dari 29 PAUD dengan pendampingan serupa.
Mempersiapkan Pelatih dari 15 Provinsi
Upaya memperluas dampak dari dua daerah perintis itu menjadi latar belakang diadakannya Pelatihan Calon Pelatih dalam Implementasi Berpikir Komputasional di PAUD, yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, pada 27–31 Oktober 2025.
Pelatihan ini diikuti 38 calon pelatih dari 15 provinsi di Indonesia, melibatkan guru dan kepala sekolah PAUD, serta didampingi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Djarum Foundation, Amman Mineral, dan Inspirasi Foundation.
Para peserta tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga praktik langsung di empat PAUD percontohan yang telah lebih dulu menerapkan metode ini.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyambut baik kolaborasi lintas lembaga tersebut. “Kerjasama ini sangat baik antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat Belajar Guru Kudus, Djarum Foundation, Amman Mineral, dan Inspirasi Foundation. Semoga dapat menjadi program berkelanjutan,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
Kamu Kan Anak Pertama: Tekanan Tak Kasat Mata di Balik Label Panutan
-
Belasan Anak Dikira Terlibat Kerusuhan di DPRD Cirebon, Menteri PPPA Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
Curhat Lewat Lagu, Mahalini Sampai Harus Pura-Pura Bahagia di Depan Anak
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025