Suara.com - Manuver politikus dan pemimpin partai politik jelang Pilpres 2024 mendatang semakin dinamis. Masing-masing partai politik melancarkan aksinya untuk mencari dukungan agar terbentuknya blok politik yang kuat, termasuk munculnya Koalisi Besar sokongan Presiden Jokowi.
Sejauh ini sudah ada tiga blok politik, yakni NasDem, PKS dan Demokrat yang membentuk Koalisi Perubahan.
Selain itu ada Partai Golkar, PAN dan PPP yang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Lalu Partai Gerindra sejauh ini terlihat mesra dengan Partai Kebangkitan Bangsa dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR)
Sementara PDI Perjuangan masih bergerak sendiri dan belum merapat ke salah satu blok politik tersebut. Namun belakangan ini muncul wacana terbentuknya Koalisi Besar yang disokong oleh Presiden Jokowi.
Seperti apakah wacana koalisi besar tersebut? Berikut ulasannya.
Lahir dari pertemuan Jokowi dengan 5 ketum parpol
Wacana terbentuknya Koalisi Besar mengemuka setelah Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan lima ketua umum partai politik di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Minggu (2/4/2023).
Lima ketum parpol itu adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Setelah perteman itulalak kemudian muncul wacara koalisi besar yang merupakan peleburan dari dua koalisi, yakni Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Indonesia Raya.
Baca Juga: Diam-diam Anies Baswedan Menginap di Ponpes Langitan dan Ziarah Makam Sunan Bonang Tuban
PDI Perjuangan tak hadir
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak tampak hadir dalam pertemuan Jokowi dengan lima ketum parpol di kantor DPP PAN. Hal itu lantas menimbulkan tanda tanya, apakah dalam pertemuan itu Jokowi mewakili PDIP atau sebagai Presiden RI.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, ketidakhadiran PDIP dalam pertemuan tersebut bisa dimaknai sebakai sikap enggan partai berlambang banteng itu untuk tunduk di bawah manuver politik Jokowi yang turut dibayang-bayangi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut dia, PDI Perjuangan ingin menunjukkan marwah politiknya dan takmau ikut orkestrasi Jokowi dan Luhut.
Respons Megawati Soekarnoputri
Meski tak hadir dalam pertemuan Jokowi dengan lima ketum parpol, PDIP tetap membuka diri untuk bergabung dengan Koalisi Besar.
Berita Terkait
-
Diam-diam Anies Baswedan Menginap di Ponpes Langitan dan Ziarah Makam Sunan Bonang Tuban
-
Fenomena Polarisasi Pilpres 2019 Akan Terulang Jika PDIP Gabung Koalisi 'Gemuk' KIB dan KIR
-
Bikin Rakyat Kecewa Soal Piala Dunia U-20, Elektabilitas Ganjar Merosot ke Peringkat Tiga!
-
Jadi King Maker di Pilpres 2024, Tanda Kuat Jokowi Bakal Cabut dari PDIP?
-
Padahal Koalisi Besar Belum Resmi Terbentuk, PSI Sudah Koar-koar Nyatakan Ingin Bergabung
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024