Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkap isi pertemuannya dengan Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/4/2023).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai sikap PSI yang menyatakan siap ikut mendorong Koalisi Besar.
"Silaturahmi pagi hari ini sangat bermakna karena PSI hadir untuk ikut mendorong koalisi besar, dan ini menunjukkan relevansi Koalisi Besar semakin relevan dan semakin baik untuk didorong," kata Airlangga usai lakukan pertemuan.
Airlangga mengatakan, gagasan untuk membentuk Koalisi Besar merupakan jawaban terhadap masalah keberlanjutan pembangunan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo- Wakil Presiden Maruf Amin.
"Tadi dibahas terkait dengan konsep keberlanjutan dan diharapkan bahwa dalam kontestasi ke depan itu pembangunan sudah bisa dilaksanakan di awal daripada pemerintahan baru," tuturnya.
Ia mengatakan, yang menyetujui adanya Koalisi Besar merupakan partai-partai yang hampir seluruhnya ada di pemerintahan saat ini.
Untuk itu, menurutnya, tentu kerja sama antarpartai akan semakin diperlukan dan semakin konkret.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mengatakan, sejak awal memang partainya mendorong dan mendukung semua kebijakan dan hasil pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi.
"PSI sejak awal dibentuk selalu mendukung semua kebijakan dan hasil pembangunan yang sudah bapak Presiden Jokowi berikan buat bangsa ini. sehingga Alhamdulillah kemarin tidak heran hasil kepuasan bapak Joko Widodo setelah survei keluar adalah di LSI mencapai rekor luar biasa 76,8 persen," tuturnya.
Baca Juga: PSI Sambangi Markas Golkar, Elite Partai Beringin: Halo, Apa Kabar? Welcome
"Itu sesuai dengan apa yang kita percaya bahwa bapak Jokowi selalu hadir dan selalu kerja untuk rakyat Indonesia," sambungnya.
Giring mengatakan, bahwa PSI memang siap membuka komunikasi soal Koalisi Besar. Terlebih diharapkan Koalisi Besar bisa menghadirkan capres yang bisa melanjutkan kinerja Jokowi.
"Sebagai partai koalisi besar ini untuk benar-besar nanti dikhususkan siapa kira-kira calon presiden yang cocok melanjutkan pembangunan bapak Joko Widodo," pungkasnya.
Bahas Koalisi Besar
Sebelumnya, Grace menyebut pertemuan itu akan membahas seputar rencana PSI bergabung dalam koalisi besar yang beranggotakan Partai Golkar, PPP, PAN, Gerindra dan PKB.
"Pokoknya besok ya kita ketemu Golkar, besok saja. Pokoknya seputar koalisi besar," sebut dia.
Untuk diketahui, PSI memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Besar yang terdiri dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Padahal, Koalisi Besar yang dimaksud belum terbentuk secara resmi meski sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi.
PSI yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden memilih untuk berkoalisi dengan Koalisi Besar yang belum menentukan sosok untuk diusung.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie memastikan Koalisi Besar belum memiliki calon presiden calon wakil presiden yang resmi diusung tetapi pemikiran tentang upaya melanjutkan program Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi kesatuan pemahaman yang sama.
Kami melihat ada satu yang merekatkan semuanya, yaitu semuanya sama sama ingin memastikan program Pak Jokowi berkelanjutan," kata Grace di Basecamp PSI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Dengan begitu, ada kemungkinan Koalisi Besar tidak mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, terlebih ada tokoh lain yang masuk bursa calon presiden di KIB dan KKIR seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Namun, Grace memastikan PSI masih berkomitmen mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024