Suara.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan salah satu sosok yang digadang-gadang maju sebagai calon wakil presiden (cawapres). Partainya bersama NasDem dan PKS membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah sepakat mengusung Anies Baswedan.
Namun, belakangan, ada kemungkinan AHY tak lagi ingin mendampingi Anies. Diantaranya, Demokrat yang akan meninggalkan KPP jika Anies tidak mendeklarasikan cawapres Juni ini. Lalu, rencana bertemu dengan Puan usai dirinya masuk bursa cawapres Ganjar. Berikut rekam jejaknya yang terangkum.
Dukung Anies
Partai Demokrat resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Hal ini disampaikan langsung oleh sang ketum, AHY, di depan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Keputusan Majelis Tinggi Partai telah diambil tadi malam dan dikonfirmasi hari ini, langsung kepada beliau, Bapak Anies Baswedan, sebagai calon presiden yang akan kami (Demokrat) usung bersama," kata AHY mepada wartawan, Kamis (2/3/2023).
AHY juga diusung oleh Partai Demokrat untuk maju sebagai cawapres Anies. Ketika ditanya mengenai hal ini, AHY mengaku akan menyerahkan keputusan soal calon pendamping itu kepada Anies. Sebab, katanya, Anies memiliki hak penuh.
Demokrat Disebut akan Tinggalkan Koalisi
Demokrat meminta agar deklarasi cawapres Anies dilakukan pada Juni ini dengan dalih Pemilu 2024 yang tak lama lagi. Sementara itu, NasDem memiliki perbedaan pendapat. Menurut mereka, pengumuman tersebut, jangan terburu-buru, karena perlu ada pertimbangan yang matang.
Menanggapi desakan itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali pun menuduh Demokrat sedang mengancam akan keluar dari koalisi jika bukan AHY yang menjadi cawapres. Tudingan ini ia berikan karena tak pernah melihat partai tersebut mensosialisasikan Anies.
Baca Juga: Bukan Soal Capres-Cawapres, Demokrat Harap Pertemuan AHY dan Puan Tinggalkan Politik Baper
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsy mengatakan tidak ada pemaksaan dalam KPP. Menurutnya, usulan Demokrat itu ada benarnya karena PKS juga berharap pengumuman soal cawapres Anies tersebut dapat segera dipercepat sesuai situasi politik sekarang ini.
Tetap Komitmen dengan Anies
AHY sendiri tak menampik jika ada beberapa pihak yang berharap KPP bubar sebelum pengumuman pasangan calon. Meski begitu, ia memastikan hingga saat ini koalisi tersebut masih berkomitmen untuk mengusung Anies sebagai capres.
Partai Demokrat, kata AHY, memang memberikan tenggat waktu kepada Anies agar mengumumkan cawapres pada Juni ini. Namun, ia juga mengaku tidak akan memaksa Anies dan tak terpikirkan untuk meninggalkan mantan Gubernur DKI Jakarta apabila nantinya bukan ia yang dipilih.
Masuk Bursa Cawapres Ganjar
AHY kembali menjadi sorotan usai namanya masuk daftar bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Banyak yang tak menyangka dengan pernyataan ini. Adapun hal itu dibocorkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Bukan Soal Capres-Cawapres, Demokrat Harap Pertemuan AHY dan Puan Tinggalkan Politik Baper
-
Rencana Pertemuan Demokrat dan PDIP, SBY Sebut AHY Telah Merespons Ajakan Puan
-
CEK FAKTA: NU Solid, Maruf Amin dan Yenny Wahid Restui Mahfud MD Jadi Cawapres Anies
-
Pertemuan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat Bakal Hangat Usai Redup 20 Tahun Terakhir
-
Ingin Kejelasan Cawapres Anies Baswedan, Ultimatum Andi Arief Disorot Tajam: Penyelundupan Ambisi Politik AHY
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024