Suara.com - Sebanyak 6 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memutuskan untuk mengundurkan diri. Pengunduran diri itu merupakan buntut kedatangan bacapres Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI pada 2 Agustus lalu.
Keenam kader itu rupanya merasa patah hati karena PSI membuka ruang mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Padahal PSI sudah mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Ganjar Pranowo.
Pengunduran diri 6 kader PSI tersebut diumumkan secara terbuka lewat konferensi pers di Cikini Jakarta Pusat pada Selasa (22/8/2023). Simak profil singkat 6 kader PSI yang kompak mengundurkan diri gegara partainya membuka ruang untuk Prabowo Subianto berikut ini.
6 Kader PSI yang Mundur:
1. Andi Tasbih merupakan bakal calon anggota DPR RI Dapil NTB II
2. M. Afthon Lubbi adalah bakal calon anggota DPR RI Dapil Jateng VIII
3. Lis Sektiyawanti merupakan bakal calon anggota DPRD Kota Bekasi Dapil 3
4. Darma Munir adalah bakal calon anggota DPRD DKI Jakarta Dapil 1
5. Tulus Borisman merupakan kader PSI Kota Bekasi dan
6. Alfonsus Simbolon adalah kader PSI Kota Bekasi.
Alasan Kader Mundur dari PSI
Alasan pertama para kader memutuskan mundur adalah karena tidak adanya kepastian dan ketegasan sikap PSI untuk tidak mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Padahal mereka mengklaim awalnya tertarik berjuang bersama PSI karena parpol itu menetapkan bacapres PDIP Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024.
"Kami tertarik masuk PSI karena partai ini mendukung Ganjar Pranowo. (Apalagi) ideologi PSI, antiintoleransi, antiekstremisme, dan antiradikalisme. Ternyata idealisme itu dicederai pengurus DPP, cinta kami pupus, harapan kami pudar," kata Afthon.
Baca Juga: Melongok Sejarah FPI yang Ogah Dukung Prabowo Maju Pilpres 2024, Kapok?
Terlebih, Prabowo memiliki rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang belum terselesaikan hingga kini. Oleh karenanya mereka tak terima dengan kemesraan antara PSI dengan Prabowo.
"Bagi saya Prabowo mempunyai rekam jejak pelanggaran HAM yang belum jelas sampai sekarang. Para korban tragedi '98, tragedi penculikan itu masih mencari, masih memohon agar pemerintah memberikan keadilan dan menghukum pelaku penculikan aktivis '98. Sampai saat ini keluarga korban masih mencari keadilan," ungkap Afthon.
Alasan kedua yang jadi pemicu para kader mundur adalah terkait Ade Armando. Sepak terjang Ade Armando sebagai bakal caleg PSI di media sosial dinilai telah menyulitkan mereka untuk mencari suara dan dukungan.
Mereka mengatakan bahwa pihaknya berusaha tetap solid dan kompak bersama bacaleg dari partai lain untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Namun Ade Armando dinilai justru merusak kepercayaan masyarakat pada PSI. Mereka juga mengatakan akan mengembalikan dana yang diberikan PSI untuk proses pencaleg-an.
"Kami akan mengembalikan dana yang diberikan oleh DPP kepada kami untuk mengurusi berkas-bekas proses pencalegan yang sudah ditransfer pada kami. Kami akan kembalikan semua itu," pungkas Afthon.
Berita Terkait
-
Melongok Sejarah FPI yang Ogah Dukung Prabowo Maju Pilpres 2024, Kapok?
-
Usai Dukung Prabowo Subianto, Jawaban Budiman Sudjatmiko Bila Dipecat PDIP: Saya 'Jomblo' Dulu
-
Undang Gibran Rakabuming Raka di Kopdarnas, Peluang PSI Kembali Dukung Ganjar Pranowo makin Lebar?
-
Gibran Tanggapi 'Dorongan' Parpol Jadi Cawapres: Enggak lah, Santai..
-
BEM UI Pastikan Adu Gagasan Prabowo, Anies dan Ganjar Digelar 14 September 2023!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024