Suara.com - Manuver politik yang dilakukan beberapa tokoh terus menuai perhatian publik, lantaran dinilai cukup kontroversial. Terbaru, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin santer dikabarkan merapat ke kubu Prabowo Subianto. Sekilas mengenai 5 jejak kontroversi Cak Imin, bisa Anda cermati di artikel singkat ini.
Menjadi salah satu tokoh yang menonjol di dunia perpolitikan dan memegang peran besar pada salah satu parti paling berpengaruh di Indonesia, sosoknya ternyata tidak lepas dari kontroversi yang gagasan yang mengagetkan publik.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Dugaan Terlibat Skandal Meikarta
Pada tahun 2018 lalu, namanya muncul dalam penyelidikan kasus Meikarta. Kasus dengan nilai yang sangat besar ini membawa Cak Imin sebagai saksi yang diperiksa oleh KPK, akibat diduga menerima uang suap dari bos PT. Lippo Group, James, Riady.
Namun demikian hingga saat ini sosoknya masih malang melintang menjadi Wakil Ketua DPR RI, yang artinya kasus tersebut hingga sekarang tidak terbukti melibatkan nama Cak Imin sebagai salah satu orang penerima suap.
Usulan Penundaan Pemilu 2024
Mengaku mendapat aspirasi dari pelaku UMKM, Cak Imin juga turut mengusulkan penundaan Pemilu 2024 yang sejatinya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal ini menjadi kontroversial sebab Cak Imin juga diduga memanfaatkan waktu yang ada untuk menaikkan elektabilitasnya sebagai tokoh politik.
Isu penundaan Pemilu 2024 sendiri akhirnya secara resmi ‘ditutup’ setelah KPU merilis jadwal Pemilihan Umum 2024 yang akan diawali dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Sehari Pasca Deklarasi, Cak Imin Unggah Foto Bareng Anies dan Minta Dukungan di Sosmed
Mengajukan Diri sebagai Capres
Beberapa waktu lalu Cak Imin mengajukan diri sebagai calon presiden ketika akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB. Partai yang masuk dalam KIB sendiri antara lain adalah Golkar, PAN, dan PPP.
Namun tidak lama setelah ia mengutarakan syarat ini, hal tersebut ditolak oleh ketiga ketua umum partai politik yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dinilai tidak masuk akal, karena koalisi tersebut dikabarkan telah memiliki nama calon sendiri.
Koalisi Semut Merah
Setelah syarat yang diajukan ditolak, ia kemudian menginisiasi pembentukan koalisi baru dengan nama Koalisi Semut Merah. Koalisi ini akan mengangkat nama yang cukup besar di Indonesia sebagai capres dan cawapres, yakni Muhaimin Iskandar dan Sri Mulyani.
Namun kasak-kusuk ini tidak berlangsung lama, karena kemudian manuver politik terbarunya mengindikasikan ada langkah besar yang diambil oleh salah satu pimpinan partai tersebut.
Berita Terkait
-
Elektabilitas AHY Jika Dipasangkan Prabowo atau Ganjar Pranowo
-
Deklarasi Cak Imin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret
-
Momen Pendukung Ganjar Bernyanyi di Depan Hotel Tempat Deklarasi Anies-Cak Imin
-
PAN Janji Utamakan Etika Politik Saat Usulkan Cawapres, Sindir PKB?
-
Sehari Pasca Deklarasi, Cak Imin Unggah Foto Bareng Anies dan Minta Dukungan di Sosmed
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024