Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meyakini jika Partai Demokrat bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar Pranowo akan mengedepankan komitmen, bukan kepentingan politik sesaat.
Awalnya Hasto menyampaikan, bahwa kerja sama yang dijajaki dengan Demokrat sudah dilakukan melalui beberapa tahap.
"Kerja sama politik dengan Demokrat melalui beberapa tahap, tahap komunikasi politik sudah dilakukan, bahkan sudah cair, kita sudah saling berkomunikasi, mbak Puan berkomunikasi dengan mas AHY. Bahkan pertemuan yang diadakan di Gelora Bung Karno itu mendapatkan respons sangat positif dari masyarakat Indonesia," kata Hasto.
"Kami dalam level kesekjenan juga komunikasi, kemudian yang ketiga, komunikasi di fraksi DPR RI," sambungnya.
Menurutnya, dari penjajakan yang dilakukan tersebut sangat positif. Terlebih ia meyakini jika kerja sama itu jadi dilakukan, Demokrat diyakini akan berkomitmen.
"Ini merupakan hal yang positif, kerja sama itu merupakn bagian dari dedikasi bagi bangsa dan negara sehingga ketika nantinya misalnya ada jodoh itu akan sama-sama memperkuat karena didasarkan pada komitmen, bukan pada kepentingan sesaat," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dalam bekerjasama mendukung Ganjar bukan lah atas dasar ingin kekuasaan, tapi mengedepankan rakyat.
"Maka kami juga memberikan penjelasan bahwa bekerja sama dengan PDI Perjuangan, pak Ganjar Pranowo bukan ingin berkuasa, tetapi tuanku adalah rakyat, jadi berbeda dengan yang di sana, jadi ini yang mendasari sehingga komitmen terhadap bangsa dan negara ini harus dikedepankan dan kami percaya bahwa Demokrat juga mengedepankan hal itu," pungkasnya.
Komunikasi Intensif
Baca Juga: Awal 'Permusuhan' SBY dan Megawati, Benarkah Bermula dari Peristiwa Kudatuli?
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, mengatakan, bahwa ke depan sangat mungkin diintensifkan pertemuan antara PDIP dengan Partai Demokrat terlebih lewat Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu disampaikan Basarah usai Demokrat kekinian tak lagi ada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Awalnya Basarah menyampaikan, jika memang sejak awal komunikasi tersebut sudah terjalin lewat pertemuan Puan Maharani dengan AHY.
"Saya kira komunikasi politik itu terus berlanjut sampai dengan sekarang dan mungkin dalam beberapa waktu ke depan komuniksi politik itu akan dibuka kembali dan mungkin saja diintensifkan," kata Basarah ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar di Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Menurutnya, kemungkinan itu dilakukan sambil menunggu ada kesamaan persepsi dan cara pandang.
Sementara itu, kata dia, terkait dengan apakah komunikasi yang dilakukan PDIP dan Demokrat ini akan berlanjut pada kerja sama politik untuk Pilpres 2024, itu akan tergantung pembicaraan ke depan.
"Apakah mungkin dilanjutkan pada kerja sama politik Pilpres atau tidak itu tergantung hasil pembicaraan antara pimpinan Partai Demokrat dan pimpinan PDIP," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, jika PDIP memang terbuka menjalin kerja sama politik dengan semua partai politik, dengan catatan adanya kesamaan ideologi.
"PDIP sesuai dengan genetik politik yang selalu kita sampaikan terbuka untuk bekerja sama dengan partai-partai politik lain sepanjang memiliki satu platform ideologi yang sama, tujuan pembangunan nasional yang sama, PDIP senantiasa membuka diri untuk menjalin Komunikasi politik dengan partai-partai politik yg ingin bekerja sama dengan PDIP dan pak Ganjar Pranowo," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Awal 'Permusuhan' SBY dan Megawati, Benarkah Bermula dari Peristiwa Kudatuli?
-
Ultimatum Kader PDIP Banten karena Banyak Sampah, Hasto Ungkap Cerita Katak dan Nyamuk di Rumah Megawati
-
Soal Joko Santoso Diduga Pukul Kader PDIP, Gerindra Serahkan ke Polisi: Itu Ranah Pidana
-
Bentak Kader PDIP Gegara Bendera, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Joko Santoso Resmi Dipecat!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024