Suara.com - Langkah Prabowo Subianto meminang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden disorot banyak pihak. Mulai dari kritikan soal dinasti politik hingga minimnya pengalaman Gibran.
Menjawab sorotan itu, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ternyata memiliki pertimbangan lain.
Penilaian di mata Prabowo, lebih baik memilih tokoh muda dengan rekam jejak yang bersih ketimbang figur orang tua dengan rekam jejak sebaliknya.
Hal ini diungkapkan oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo saat menjadi pembicara dalam acara Guyub Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
"Tanpa pengalaman bocil ingusan ini itu karbitan dan sebagainya, Pak Prabowo tahu nggak bilang apa? Lebih baik anak muda yang bersih daripada orang tua yang kotor dan koruptor," kata Hashim.
Hashim mengungkapkan pernyataan itu disampaikan langsung Prabowo kepada dirinya, juga kepada para kader Partai Gerindra.
"Dia bilang ke saya ya, Shim, lebih baik saya pilih anak muda, mungkin bocil, mungkin karbitan, mungkin ingusan tetapi dia punya hati mulia dan bersih," kata Hashim.
"Lebih baik dia menjadi pemimpin nasional di masa depan daripada orang tua yang busuk dan koruptor. Itu dia bilang ke saya dan itu yang dia bilang ke kawan-kawan Gerindra dan sebagainya," kata Hashim.
Jawab Kritik Dinasti Politik
Baca Juga: Untung Rugi Masuk BRICS, Prabowo Bakal Bawa Indonesia Gabung Rusia Dkk Jika Jadi Presiden
Sementara itu, perihal dinasti politik, Prabowo bukan tidak menyadarinya. Dikatakan Hashim, Prabowo menyadari bakal dikritik dengan narasi dinasti politik karena memilih Gibran menjadi pendampingnya.
"Dia sadar bahwa pasti akan dikritik dinasti politik," kata Hashim.
Hashim lantas menjawab perihal kritikan dinasti politik terhadap Prabowo. Ia mengaku muak akan kritikan yang dialamatkan kepada Prabowo tersebut.
"Oke maaf ya adik-adik. Saya muak dengan kritik-kritik dinasti politik yang menyerang Pak Jokowi itu siapa? Yang menyerang Pak Jokowi itu dinasti politik pertama di Indonesia sekarang ini. Saya kira kalian paham siapa ya. Bisa mengerti?" ujar Hashim.
"Dinasti politik pertama di Indonesia yang sekarang masih ada empat generasi itu yang kritik Pak Jokowi. Seharusnya mereka lihat cermin sendiri kalau dia mau kritik dia harus lihat diri sendiri," kata Hashim.
Berita Terkait
-
Cegah Dampak Negatif di Kawasan, Menhan Prabowo Dorong Negara di ASEAN Cari Solusi Damai Tangani Konflik Myanmar
-
Dengar Pidato Prabowo usai Ambil Nomor Urut Pilpres di KPU, Sekjen PKS: Gue Mules
-
ASEAN Defence Ministers Meeting ke-17 Sepakati 8 Dokumen, Salah Satunya Jakarta Joint Declaration
-
Untung Rugi Masuk BRICS, Prabowo Bakal Bawa Indonesia Gabung Rusia Dkk Jika Jadi Presiden
-
Buka ADMM ke-17, Prabowo Serukan Negara-negara Bantu Ringankan Penderitaan Rakyat Palestina
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024