Suara.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Lolly Suhenty menanggapi raibnya puluhan alat peraga kampanye (APK) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Banten.
Menurut Lolly, hingga saat ini dirinya belum mengetahui ada atau tidaknya laporan yang diterima Bawaslu perihal hilangnya APK bergambar Ganjar-Mahfud.
Namun, dia menegaskan bahwa upaya merusak atau menghilangkan APK merupakan salah satu bentuk pelanggaran pidana pemilu.
“Salah satu problem, termasuk pelanggaran yang terjadi di masa kampanye ini adalah perusakan APK. Kami perlu sampaikan, ini pidana pemilu,” kata Lolly kepada wartawan, Senin (18/12/2023).
“Kami keluarkan lagi imbauan supaya semua orang tahu kalau sampai ada perusakan APK, itu pidana pemilu,” sambuh dia.
Meski tidak semua peristiwa perusakan APK dilaporkan, Lolly menjelaskan bahwa jajarannya di daerah melakukan patroli pada beberapa waktu yang dianggap rawan.
“Misalnya, di kabupaten kota yang terjadi itu jam rawan itu jam 1 sampai jam 3, maka kami minta jajaran pengawas kami melakukan patroli. Tentu saja tidak sendirian, kalau sendiri nanti malah belum tentu keselamatannya terjamin kan,” tandas Lolly.
Diketahui, pencopotan baliho Ganjar-Mahfud terjadi sesaat sebelum Mahfud MD datang ke sejumlah wilayah di Banten.
Terkait pencopotan baliho tersebut, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud angkat suara. Puluhan baliho dan spanduk itu disebut telah mendadak hilang setelah dipasang dalam waktu yang berdekatan.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Dapat Surat Cinta dari Bawaslu Imbas Acara Apdesi, Apa Isinya?
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, mengatakan, ada sekira 70 baliho yang diduga dicopot dan hilang.
"Iya kami mendapat informasi kemarin ada spanduk, 70 spanduk untuk menyambut ke datang Pak Mahfud di banten, dipasang pada siang hari, tetapi pada pukul 3 pagi sudah hilang," Ronny di Jakarta, dikutip dari Suara.com, Kamis (14/12/2023).
"Jadi 70 spanduk untuk menyambut pak Mahfud di mana spanduk itu berisi foto Pak Ganjar dan Pak Mahfud, hilang," sambungnya.
Ronny mengatakan, pihaknya mengaku heran dengan adanya pencopotan baliho dan spanduk itu. Ronny mempertanyakan pelaku pencopotan spanduk.
Ia mempertanyakan pencopotan spanduk dalam jumlah banyak itu pada waktu yang relatif singkat yakni pada dini hari.
"Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini, dalam jangka waktu pada pagi hari dan masih serentak 70 spanduk ini," ujarnya.
Ronny mengaku mempunyai bukti atas kejadian pencopotan baliho dan spanduk tersebut.
"Kami sudah ada bukti-buktinya. Ini teman-teman (sambil menunjukan bukti dari handphone)," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan, adanya dugaan pencopotan baliho ini tidak akan mempengaruhi pemenangan. Sebabnya, ia akan menunjukan dengan program KTP Sakti.
"Jadi teman-teman semua, melihat intimidasi, yang namanya ketua BEM UI saja udah di intimidasi, ini sudah tindakan yang berlebihan, maka kami dalam rapat tadi menegaskan bahwa baliho pak Ganjar dan Prof Mahfud karena banyak dilepas, maka balihonya itu KTP Sakti," katanya.
"Jadi kami turun dengan membawa KTP Sakti, ini menyelesaikan seluruh persoalan rakyat ini dengan satu data," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Alasan Ganjar Senang Menginap Di Rumah Warga, Kali Ini Di Wonosobo Jateng
-
Prabowo-Gibran Dapat Surat Cinta dari Bawaslu Imbas Acara Apdesi, Apa Isinya?
-
Ajudan Pribadi Prabowo Mayor Teddy Muncul Saat Debat Capres, Bawaslu Sebut Ada Potensi Pelanggaran Pemilu
-
Mampu Jaga Gawang dari Serangan Liverpool, Ganjar Puji Onana: Walau Dikucilkan...
-
Momen Iring-iringan Mobil Ganjar Diadang Puluhan Petani Di Magelang, Ini Yang Diminta
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024