Suara.com - Pidato Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas soal gerakan salat dan Prabowo Subianto membuat publik tambah geram kepadanya.
Sebab, Zulhas kerap dinilai memakai Kementerian Perdagangan atau Kemendag untuk kendaraan politik pribadinya. Seringnya Zulkifli Hasan memanfaatkan Kemendag untuk urusan politik ini disinyalir lantaran jabatan yang diembannya dobel yakni di pemerintahan dan partai politik.
Terkait dengan pidato Zulhas tersebut, ia menyebut nama Prabowo sebagai seorang capres di acara yang dinaungi oleh Kemendag.
Lantas, seperti apa berbagai macam siasat Zulhas yang dinilai memanfaatkan kementeriannya sebagai alat politik?
Bagi-bagi minyak sambil kampanyekan anak
Zulhas pada tahun 2022 lalu pernah mendapatkan kecaman publik gegara bagi-bagi minyak goreng sambil mengkampanyekan sang anak, Futri Zulya Savitri yang maju sebagai calon anggota DPR RI daerah pemilihan Lampung I.
Adapun pada waktu itu, Zulhas tengah melakukan kunjungan kerja di Lampung pada Sabtu (9/7/2022) lalu. Hal itu juga dilakukan oleh Zulhas sebagai respon terhadap kelangkaan minyak goreng pada awal 2022.
Zulhas dinilai memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan politik sang anak.
Salah satu kritik datang dari Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan yang menilai bahwa sulit bagi Zulhas untuk bebas dari konflik kepentingan lantaran ia menjabat sebagai Mendag sekaligus Ketum PAN.
"Maka kami berharap agar fokus kerja menteri perdagangan fokus pada penyelesaian persoalan-persoalan minyak goreng. Dan tidak bercampur aduk pada persoalan politik. Walaupun agak sulit dihindarkan tugas melekat dari mendag dan sekaligus sebagai ketua umum partai akan bercampur aduk," ujar Reynaldi
Baca Juga: Arie Kriting Kritik Pedas Zulhas Terkait Lelucon Gerakan Salat: Gemoy Emang Kelakuannya
Ngonten joget PAN di kantor Kemendag
Tak berhenti di isu bagi-bagi minyak goreng, Zulhas kembali dikritik gegara membiarkan para kader PAN ngonten di kantor Kemendag.
Isu itu bermula ketika sejumlah kader mengenakan atribut PAN merekam sebuah video konten di kantor Kemendag. Zulhas sebagai Ketum PAN sekaligus Mendag akhirnya menerima angin kontroversi berkat konten tersebut.
"Ini kantor Kementerian Perdagangan. Emang boleh buat joget-joget kepentingan kampanye partai. Kantor kementerian itu fasilitas negara bukan?" bunyi caption unggahan yang membagikan ulang video konten itu.
Pidato 'cinta Prabowo' dan gerakan salat di Rakernas APPSI
Isu Zulhas menggunakan Kemendag sebagai kendaraan politik mencapai klimaksnya usai pidatonya viral.
Zulhas waktu itu mengisi pidato di rapat kerja nasional (rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Selasa (19/12/23) kemarin.
Zulhas kala itu hadir sebagai Mendag. Alih-alih membahas soal isu perdagangan, Zulhas malah membahas soal politik.
Salah satu celetukannya yang viral yakni tak mengucap 'Amin' setelah membaca Al-Fatihah. Diketahui frasa 'Amin' sekarang menjadi akronim pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
"Saya keliling daerah Pak Kiai, sini aman, Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah waladholin, ada yang diem sekarang pak," bunyi cuplikan pidato Zulhas.
Zulhas juga dikecam gegara gestur mengganti tahiyat akhir yang mengangkat satu jari (gestur nomor urut Anies-Cak Imin) dengan mengangkat dua jari (gestur nomor urut Prabowo-Gibran).
"Saking cintanya sama Pak Prabowo itu, kalau tahiyatul akhir awalnya gini pak yai (nunjuk satu jari) sekarang jadi gini (nunjuk dua jari," celetuk Zulhas.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Arie Kriting Kritik Pedas Zulhas Terkait Lelucon Gerakan Salat: Gemoy Emang Kelakuannya
-
Viral Zulhas Singgung Gerakan Salat 'Cinta Prabowo', Sekjen PAN Membela: Tak Tepat Disebut Penistaan
-
Viral Sebut Bacaan Orang Salat Kini Tak Sebut 'Amin', PAN Bela Zulhas: Bukan Mengada-ada, Apalagi Melecehkan!
-
Laporan dari PPATK soal Transaksi Janggal Kampanye Rahasia, Bawaslu: Tak Bisa Jadi Alat Bukti Hukum
-
3 Tips Memilih Calon Pemimpin Jika Kita Belum Mengenalnya, Apa Saja?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024