Suara.com - Juru bicara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, Hasreiza mengatakan, memilih menjalani profesi petani berarti hidup di antara ketidakpastian. Entah itu karena iklim, hama atau turunnya harga jual. Ditambah lagi, petani miskin di Indonesia bertambah sebanyak 18,64 persen dibandingkan 10 tahun lalu.
Petani miskin menurut Wahyudin (2005:35) adalah petani yang memiliki luas lahan kurang dari 1 hektar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani gurem alias petani yang memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar pada 2023 mencapai 16,89 juta sedangkan di tahun 2003 jumlahnya 14,25 juta.
Hasreiza atau Reiza Patters ini menyampaikan, di tengah ketidakpastian yang melanda usaha pertanian ini, negara seharusnya hadir. Kehadiran negara akan diwujudkan paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029, melalui program contract farming atau pertanian dengan perjanjian.
"Petani sebenarnya diberikan fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) pertanian. Plafon KUR ini bisa sampai Rp500 juta yang dapat digunakan oleh petani untuk modal kerja menanam plus kebutuhan hidup selama menunggu panen. Sehingga mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak,” kata Reiza, Kamis (1/2/2024).
Dia juga mengatakan pada prakteknya, bank penyalur KUR Pertanian ini menerapkan banyak persyaratan yang cukup sulit untuk dipenuhi petani, khususnya jaminan pinjaman, dengan alasan untuk mengurangi risiko terjadinya Non Performing Loan.
“Seharusnya negara hadir untuk itu dengan memberikan jaminan kebijakan kepada Bank penyalur KUR Pertanian tersebut agar memudahkan pencairan kepada petani untuk mendorong produksi mereka saat panen,” ujarnya menjelaskan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mempredisksi fenomena El Nino akan terus bertahan pada level moderat hingga Februari 2024. Dengan fenomena ini, maka akan memunculkan masalah di sektor pertanian. Antara lain ialah kekeringan, penyakit tanaman, perubahan pola hama dan penurunan produksi. Ini semua akan memicu potensi petani mengalami gagal panen.
"Selain mendapatkan KUR pertanian, dengan contract farming ini negara juga menanggung risiko gagal panen yang akan dilakukan oleh perusahaan asuransi BUMN yang preminya juga disubsidi oleh negara. Jadi, risikonya ada di negara, bukan di petani," jelas Reiza.
Aktivis lingkungan ini melanjutkan, negara tinggal memastikan proses penanaman terjadi dengan baik, panen tidak terganggu, dan membantu memastikan kegiatan produksi lancar.
Baca Juga: Cak Imin Pamer Foto Bareng Mantan Pacar, Publik Heboh: Cowok Klepon
"Kenapa negara harus hadir dan menanggung risiko itu? Alasannya karena negara punya banyak perangkat mulai dari anggaran, pelaksana lapangan seperti penyuluh pertanian, birokrasi dan kebijakan serta kewenangan. Sedangkan petani tidak punya itu semua. Jadi, kalau mau adil, risiko model gagal panen, harus diambil alih oleh negara dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan. Itu prinsip dasarnya," tegas Reiza.
Namun ada juga fenomena bahwa di sisi lain, buruh tani memang bisa memperoleh pendapatan yang lebih pasti. Setelah bekerja, buruh tani ini dibayar. Namun begitu, upah nominal buruh tani di bawah upah nominal buruh bangunan (bukan mandor). Per Desember 2022, upah nominal buruh tani sebesar Rp59.226/hari sedangkan buruh bangunan (bukan mandor) Rp94.072.
"Contract farming ini juga bisa mengangkat derajat mereka yang sebelumnya buruh tani. Negara bisa memberikan lahan yang berasal dari lahan negara dengan sertifikat hak garap selama 5-10 tahun atau bisa juga lebih selama dimanfaatkan untuk produksi pertanian. Sehingga buruh tani bisa menjadi petani yang lebih baik karena memiliki lahan sebagai aset untuk digarap dan bisa dijadikan agunan untuk memperoleh modal kerja yang lebih baik serta biaya hidup selama belum panen,” ujar Reiza.
Reiza kemudian menyinggung PP Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha dan Fasilitas Penanaman Modal Bagi Usaha di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Jangan seperti tawaran Pemerintahan Jokowi ini untuk investor di IKN. Jelas kita melihat bahwa aturan itu cuma menguntungkan investor. Bayangkan saja, investor bisa kantongi HGU 190 tahun, tapi untuk petani yang setiap hari menyediakan makanan untuk kita masa negara tidak bisa? Logikanya di mana coba?" sindir Reiza.
“Atau misalnya area senayan itu. Mal, hotel, gedung perkantoran, banyak berdiri dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di atas lahan negara, dalam hal ini Sekretariat Negara.
Berita Terkait
-
Gibran Dibilang Mirip Pemeran Drakor, Kaesang Disamakan dengan Aktor Tampan Thailand
-
Pengamat Sebut Anies Lebih Kental Nuansa Kerelawanan
-
Momen Sikap Hormat Prabowo Usai SBY Beri Sanjungan "Putra Terbaik Bangsa" di Hadapan Warga Malang
-
Diterpa Isu Sakit, Prabowo Justru Tampil Bugar Joget Bareng AHY dan Denny Caknan di Kampanye Demokrat
-
Cucu Presiden Soekarno: Pakde Guntur Harus Lebih Banyak Belajar Lagi dari Pemikiran Kakek Saya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024