Suara.com - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan berkomitmen untuk membenarkan proses rekrutmen Petugas Haji sesuai ketentuan meritokrasi. Hal ini menanggapi masih adanya orang dalam alias Ordal dalam penentuan Petugas Haji di Indonesia.
"Ini problem memiliki ordal. Ini perubahan yang kita bawa mengembalikan perubahan dari koneksi ke meritokrasi," kata dia saat menjadi narasumber kegiatan dialog Semua Bisa Haji, dipantau dari YouTube Aksanation, Kamis, (8/2/2024).
Sebelumnya dalam kegiatan dialog Semua Bisa Haji salah satu peserta bertanya kepada Anies. Dalam ketentuan Petugas Haji ada perubahan di mana bisa merekrut Non-ASN. Namun menjadi celah untuk terlibat sebagai Petugas Haji mengandalkan koneksi di dalam instansi terkait.
Dengan persoalan tersebut, Anies menegaskan kembali hal ini harus dibenarkan. Tujuannya, memberikan kesempatan yang adil bagi yang berprestasi.
"Sehingga kesempatan itu diberikan ke siapapun kepada mereka yang berprestasi bukan kepada mereka yang punya koneksi," ujarnya.
Anies sendiri mengaku pernah merasakan pengalaman yang janggal ini ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebutkan pernah mempertanyakan beberapa hal kenapa bisa ada petugas haji yang tidak kompeten.
"Saya merasakan itu ketika di DKI, petugas haji yang mayoritas, fine. Tapi selalu ada Petugas Haji yang kalau kita baca bisa apa enggak jadi petugas haji. Ada pernyataan bisa gak jadi petugas haji? Iya, iya, masuk kok bisa?," katanya.
Anies pun menyoroti ihwal transparansi rekrumen. Ia mengatakan jika rekrumen dilakukan transparan maka tidak akan manipulasi. Hal ini juga mendorong pengawasan.
"Sudah saatnya ini dibuka menjadi transparan, apa sih lawannya dari manipulasi? Lawannya transparansi. Ketika dibuka transparan, siapa yang bertugas, potensinya apa, latarbelakangnya apa, maka publik akan mengawasi," katanya.
Baca Juga: Ikuti Jejak Jokowi, Timnas AMIN Targetkan Raih 35 Persen Suara dari Kampanye Akbar di JIS
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menyingung bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang kuat mafia umroh/hajinya. Hal tersebut diungkapkan Anies saat mengisi dialog Semua Bisa Haji.
Anies mengatakan kalau dirinya baru ini melakukan perbincangan dengan petinggi yang ada di Arab Saudi. Dalam perbincangan tersebut, Anies dan petinggi arab membahas ihwal reformasi.
Dalam perbincangan tersebut, petinggi mengatakan siap membantu Indonesia ihwal perhajian. Namun sulit untuk membantu Indonesia karena kuatnya mafia.
"Mereka menyebut pak Anies kami mau, kami siap untuk membantu Indonesia apapun. Lalu di sampaikan, kami ini ada di tiga negara yang kami sangat sulit, mafianya kuat sekali pak," kata Anies mengulangi perbincangannya.
Sebelumnya, dalam giat dialog Semua Bisa Haji, salah satu penyedia layanan haji mengatakan pihaknya bisa membangun hotel dengan pembiayaan mandiri. Padahal kemampuan modalnya tidak sebesar milik negara. Ia menyayangkan potensi umroh yang besar tidak dimanfaatkan pemerintah untuk berinvestasi.
Anies pun menanggapi fenomena ini mengatakan kalau memang benar negara tidak memiliki apa yang bisa sampai dimiliki warga sipilnya.
"Ibu aja udah punya hotel, masa negara enggak punya tempat. Swasta aja punya masa negara gak punya," kata dia.
Anies mengatakan ihwal mafia haji umroh yang kuat di Arab Saudi itu memerlukan komitmen dari Indonesianya sendiri. Anies meyakini kalau petinggi Arab Saudinya sudah mau bantu komitmen, komitmen itu akan dijalankan.
"Kalau kata beliau, dari sisi anda mau membereskan total kami siap untuk membantu membereskan ini semua. Dan itu dikatakan sangat terbuka. Saya tahu persis kalau di sana mengatakan akan membereskan, diberesin benar," tegas Anies.
Anies mengatakan alasan hal ini tidak dilakukan sejak lama. Petinggi Arab Saudi tersebut enggan memasuki wilayah yang menjadi pekerjaan Indonesia.
"Mereka bilang, kami mau melakukan. Tapi kami tidak mau masuk ke dalam wilayah yang menjadi wilayah Indonesia. Tapi kalau dari sisi Indonesianya mau membereskan, kami akan bantu membereskan," kata dia.
Anies menyebutkan umpama, kalau petinggi Arab Saudi ini sudah mengetahui siapa, di mana, kapan mafia-mafia ini eksis.
"Jadi sebenarnya di sana juga tahu siapa yang suka bermain apa dimana, kapan, berapa, siapa. Ini istilahnya," katanya.
Anies kemudian mengingatkan kalau sistem perhajian ini harus dibenarkan, pasalnya perhajian ini bukan sekedar menyedialan jasa bisnis touris tapi sebagai membantu melayani tamu Allah.
"Ini harus dikembalikan, seperti yg saya sampaikan di awal kita ini mengelola tamu allah, bukan sekedar bisnis touristm seperti turis yang lain. Nanti kita coba kembalikan," katanya.
Menjawab dinamika ini, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencetus gagasan untuk membuat kampung haji Indonesia di Arab Saudi.
Ia menyebut Kampung Haji Indonesia akan menjadi investasi negara jangka panjang. Kampung Haji kata Anies, menjadi kawasan yang memfasilitasi seluruh kebutuhan haji maupun umroh untuk rakyat.
"Setiap tahun, ada haji ada umroh, kenapa tdak memiliki sumber daya untuk bisa membangun di sana," katanya.
Tak hanya itu, Anies mengatakan adanya Kampung Haji akan menyokong perputaran ekonomi negara, sehingga berdampak baik untuk Indonesia.
"Kampung Haji menjadi tempat terdepan dan lingkar usaha milik bangsa Indonesia," lugasnya.
Berita Terkait
-
Arsitek Bangga JIS Dijadikan Tempat Kampanye Akbar AMIN
-
Tak Percaya Elektabilitas AMIN di Bawah Prabowo-Gibran, Fachrul Razi: Itu Survei Abal-abal
-
Timnas AMIN Sebut Eks Menhan Ryamizard Ryacudu Dukung Anies: Hati dan Pikirannya Memihak Pada Perubahan
-
Takut Tak Bisa Pulang Jika Ikut Kampanye Akbar AMIN, JK: Nanti Kita Lihat Pada Waktunya
-
Elektabilitas Prabowo-Gibran Raup 50,9 Persen, AMIN dan Ganjar-Mahfud Tergerus
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024