Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda mengatakan partainya tetap menunggu sikap resmi dari PDIP terkait usulan menggulirkan hak angket kecurangan Pemilu 2024 di DPR RI.
Sikap PKB itu tidak terlepas dari Fraksi PDIP sebagai fraksi terbesar yang ada di Parlemen saat ini.
Baca Juga:
PDIP Sebut Ada KPPS Diminta Ubah Suara di Palu, KPU Buka Formulir C Hasil TPS 08
Data Anomali PSI Terbongkar Saat Pleno KPU, Satu TPS Tambah 132 Suara
Klarifikasi Menpora Dituding Tak Mau Geser Saat Foto Bersama Juara All England 2024
Oleh sebab itu, wajar rasanya jika PKB menunggu inisiatif dari PDIP.
"Karena kita fraksi yang relatif secara kelembagaan masih di bawah PDIP kita nunggu, nunggu inisiatif dan komunikasi dari fraksi PDIP," kata Huda saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
"Tentu pasti didahului dengan fraksi PDIP secara resmi memastikan dulu sikapnya seperti apa. Karena sampai hari ini kita masih nunggu belum ada sikap resmi," lanjutnya.
Baca Juga: Ditanya soal Maju Pilgub DKI, Ida Fauziah Jawab Malu-malu Kucing: Bisa Aja Nih
Selain itu, Huda menilai menjalin komunikasi dengan PDIP adalah faktor penting dalam urusan hak angket.
Sebab tiga partai di Koalisi Perubahan yakni NasDem, PKB, PKS jika digabungkan jumlah kursinya belum memenuhi syarat untuk menyepakati usulan hak angket di sidang paripurna.
"Pada konteks ini menjadi sangat penting betul komunikasi politik kita dengan fraksi PDIP sebagai fraksi terbesar sekaligus sebagai ketua dewan. Karena dikumpulin suara fraksi PKB, sorry kursi fraksi PKB, fraksi NasDem, fraksi PKS nggak cukup 288 hanya 167 jadi masih sangat jauh sekali," ucap Huda.
Oleh sebab itu, Huda memandang ada baiknya partai Koalisi Perubahan dan PDIP bersama-sama mengusulkan hak angket.
"Bagusnya bareng-bareng supaya clear dari awal. Kalau nanti ada yang mendahului atau yang tertinggal, itu enggak enak secara psikologis. Jadi mau tidak mau saya kita bagusnya sih bareng," sebut Huda.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim mengatakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sepakat untuk segera mengusulkan hak angket kecurangan Pemilu 2024 di DPR RI.
Keputusan itu diambil berdasarkan keresahan karena usul hak angket yang dinilai lambat dan tak kunjung ditindaklanjuti.
"Karena sekarang ini sudah banyak suara-suara mengatakan kenapa lambat dan segala macam. Tadi kita terpikir satu alternatif, terpikir satu alternatif yang nanti kita akan laporkan kepada pimpinan, kalau saling menunggu, mengapa kita tidak memulai saja," ujar Hermawi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, setelah pertemuan dengan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Jumat (15/3/2024).
Hermawi menyampaikan ketiga partai Koalisi Perubahan sudah cukup untuk mengusulkan hak angket bisa digulirkan di Senayan.
"Jadi kalau hanya mengusulkan, saya ulangi ya, kalau hanya mengusulkan 25 nama, lebih dari 1 fraksi, kan kita bisa bertiga," ucap Hermawi.
Kendati begitu, Hermawi menyebut Koalisi Perubahan tetap berharap akan berjumpa dengan PDIP yang nantinya sama-sama mengusulkan hak angket dalam sidang paripurna di DPR.
"Ide ini kalau diterima kami berharap bertemu PDIP di paripurna, ya dong. Artinya begini, kita ya rasional kalau kami terus yang maju hanya kami bertiga ini nggak bakal menang, sebaliknya juga kalai PDIP sendiri yang maju gak bakal menang," tuturnya.
Lebih lanjut, Hermawi menilai jika Koalisi Perubahan hanya menanti langkah PDIP sebagai partai inisiator hak angket, maka hak istimewa DPR itu tidak akan jadi digulirkan.
"Tapi kalau tunggu-tunggu begini nggak akan mulai, kami akan ajukan usul, para sekjen akan ajukan usul ke pimpinan bagaimana kalau kita mulai pengusulannya kita yang mulai 3 partai ini 25 sedikit-sedikitnya kalau perlu 3 fraksi maju nanti kan diuji di paripurna," kata Hermawi.
Hermawi mengaku memahami jika PDIP kini tengah sibuk berkonsolidasi secara internal untuk memutuskan usul hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Berita Terkait
-
PKB Ngaku Tak Tergoda Batalkan Hak Angket Usai Dua Menterinya Bertemu Jokowi
-
Qodari: Hasto PDIP Stop Halusinasi, Terima Pil Pahit Ganjar-Mahfud Kalah
-
Bongkar Kelakuan Partai Politik, Fahri Hamzah Yakin Hak Angket Layu Sebelum Berjalan
-
Eks Politisi PDIP Bongkar Sebab Ganjar Keok di Pilpres, Kalah Pamor Sama Sosok Ini
-
Ditanya soal Maju Pilgub DKI, Ida Fauziah Jawab Malu-malu Kucing: Bisa Aja Nih
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024