Suara.com - Tak disangka jika Jakarta masih memiliki peninggalan masjid kuno nan unik seperti Masjid Langgar Tinggi. Masjid yang terletak di Jalan Pekojan, Jakarta Barat, ini pertama kali dibangun oleh seorang pedagang asal Yaman bernama Abu Bakar, pada tahun 1829. Dahulu, Abu Bakar membangun masjid ini di atas tanah wakaf dari Syarifah Mas'ad Barik Ba'alwi.
Masjid berarsitektur perpaduan antara Portugis, Arab dan Cina ini sendiri masuk sebagai warisan Kota Jakarta yang dilindungi.
Menurut Ahmad Assegaf, pengelola masjid generasi ketiga, dulunya Abu Bakar membuat bangunan ini sebagai langgar, yang dalam bahasa Melayu berarti surau atau musala. Saat ini, langgar tersebut dialihfungsikan sebagai masjid, namun masih tetap mempertahankan namanya sebagai langgar.
"Dahulu, kelompok orang-orang dari Yaman, sambil berdagang datang ke Indonesia, sambil berdakwah, dan membangun langgar," ujar Ahmad menjelaskan.
Dikatakan Ahmad, lokasinya yang berseberangan dengan Kali Angke, membuat tempat ini menjadi jalur perdagangan dan trasportasi utama di Kota Batavia pada saat itu.
Langgar ini sendiri dibangun dengan dua pintu masuk yang dihubungkan dengan tangga. Satu tangga menghadap ke Kali Angke, satu tangga lagi menghadap ke daratan.
"Karena dahulu para pedagang datang dari lautan. Mereka masuk langgar dari pintu yang menghadap ke Kali Angke," cerita Ahmad.
Seiring keadaan kali yang semakin keruh dan penduduk semakin padat, pintu masuk yang menghadap ke Kali Angke akhirnya ditutup.
Masjid ini memiliki dua lantai, dengan ukuran lantai dasar 8x24 meter. Lantai bagian bawah, dahulu dipakai sebagai tempat menginap para pedagang dan saudagar yang singgah ke langgar. Sedangkan lantai atas dipakai untuk beribadah. Namun saat ini, lantai bawah juga dipakai untuk tempat berdagang minyak wangi asal Timur Tengah oleh para penduduk setempat.
Untuk bulan Ramadan sendiri, menurut Ahmad, jamaah berdatangan dan memadati masjid biasanya mulai sore sehabis Ashar. Beberapa melakukan tadarus semalaman, selain juga salat tarawih berjamaah. Tak jarang pula, tempat ini dipakai oleh para jamaah atau organisasi Islam untuk buka puasa bersama.
"Banyak yang datang untuk meminta izin mengadakan buka puasa bersama. Biasanya dari organisasi Islam, atau mahasiswa dan pelajar dari ekstrakulikuler Islam," kata Ahmad.
Sayangnya, masjid kuno ini terlihat kurang terawat. Apalagi ditambah dengan lingkungan kumuh di sekitarnya dan pemandangan Kali Angke yang kotor. Rasanya, pemerintah bisa lebih jeli tentang perawatan salah satu cagar budaya ini.
Berita Terkait
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Belajar Tatap Muka Dimulai Lagi di SMAN 72
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif