Suara.com - Melaksanakan ibadah puasa Ramadan, tak sekadar menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga matahari terbenam, tetapi umat muslim pun diwajibkan untuk menahan hawa nafsu.
Hawa nafsu tersebut termasuk hubungan intim antara suami dan istri.
Saat menjalankan ibadah puasa, umumnya kita hanya berfokus pada ibadah, tidak heran jika banyak dari pasangan suami istri (pasutri) lebih mementingkan kebutuhan fitrah daripada kebutuhan biologis.
Namun menurut Dr Naek L. Tobing, SpKJ, Psikiater dan Sex Educator Counselor, hubungan seksual pasutri selama Ramadan justru akan semakin meningkatkan kualitas hubungan itu sendiri.
Hal ini dikarenakan, kata dia, umumnya selama Ramadan, pasutri memiliki waktu yang lebih berkualitas dari biasanya. Misalnya, mempunyai banyak waktu untuk santai, beribadah, menyiapkan berbuka dan lainnya secara bersama-sama.
"Ketika siang mereka melakukan segala aktivitas secara bersama, dan lebih erat hubungannya. Saat malam ketika melakukan hubungan seksual pun akan semakin mempererat," ujar Naek saat ditemui di tempat praktiknya, di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Apalagi, tambah dia, pasutri di perkotaan melakukan hubungan seks umumnya pada malam hari seiring dengan aktivitas yang padat. Berbeda dengan kebanyakan pasutri yang tinggal di pedesaan yang masih sering melakukan hubungan seks saat sore hari.
Meski begitu, Naek menganjurkan, sebaiknya hubungan seks dilakukan malam hari setelah salat tarawih agar tak mengganggu aktivitas lainnya.
"Atau jika merasa lelah karena telah melakukan aktivitas seharian, setelah tarawih bisa tidur sebentar, lalu lakukan sebelum sahur," sarannya.
Puasa itu sendiri, lanjut Naek, tidak akan mempengaruhi gairah seksual seseorang. Justru, asupan makanan yang dikonsumsi saat buka puasa dapat meningkatkan gairah seksual.
"Ini justru menyiapkan tenaga dan energi, jadi ketika hubungan seksual menjadi lebih kuat. Karena saat puasa, terpaksa orang membatasi gerakan-gerakan yang kurang perlu di siang hari, maka saat malam hari, orang akan lebih menikmati hubungan seksualnya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Tersandera Maskulinitas, Laki-Laki Takut Mengaku Dilecehkan
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Bisnis Kuliner Tumbuh Pesat, Chef Jerry Andrean: Konsistensi Bahan Baku Jadi Kunci untuk Bertahan
-
7 Bedak Padat Ringan untuk Usia 40 Tahun ke Atas yang Bikin Kulit Sehat
-
8 Rekomendasi Sepatu Terbaik untuk Pekerja Aktif dari Merek Lokal hingga Luar
-
4 Foundation dengan Formula Anti Aging, Cocok Dipakai Usia 40 Tahun ke Atas
-
7 Body Lotion untuk Memutihkan di Indomaret, Harga Murah Meriah
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari yang Empuk dan Ringan untuk Pemula
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen, Versi Berwarna dan Hitam-Putih
-
5 Rekomendasi Warna Lipstik untuk Bibir Pucat agar Tampak Lebih Segar
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Diskon Terbaru 14-16 November 2025 Minyak hingga Popok
-
Beda Silsilah Keluarga Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Siapa Pantas Jadi Raja Solo?