Suara.com - Dua cagar biosfer Indonesia, yakni taman Bromo-Semeru-Tengger-Arjuno di Jawa Timur dan Taka Bonerate-Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan diakui sebagai anggota "Man and Biosphere Programme" (MAB) UNESCO.
"Pengakuan tersebut disahkan dalam sidang ke-27 International Co-ordinating Council (ICC) MAB di Kantor Pusat UNESCO Paris," kata Duta Besar RI untuk UNESCO Prof Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Rabu (10/6/2015).
Kedua cagar biosfer yang baru diakui tersebut menjadi cagar biosfer kesembilan dan kesepuluh dari Indonesia yang menjadi anggota MAB UNESCO.
Delapan cagar biosfer Indonesia sebelumnya adalah cagar biosfer Cibodas (diakui tahun 1977), Pulau Komodo (1977), Lore Lindu (1977), Tanjung Puting (1977), Gunung Leuser (1981), Siberut (1981), Giam Siak Kecil-Pulau Batu (1981), dan Wakatobi (2012).
"Cagar biosfer adalah situs di darat, laut, atau pantai, yang dikelola secara inovatif dengan tujuan menyinergikan penduduk lokal dengan lingkungannya," katanya.
Tujuan akhir cagar biosfer adalah menggabungkan pelestarian keanekaragaman hayati dengan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, serta mempromosikan solusi lokal untuk memecahkan tantangan kemanusiaan yang dihadapi di wilayah tersebut.
Program MAB UNESCO diluncurkan sejak awal tahun 1970. Setiap tahun, ICC MAB yang terdiri dari 34 negara bersidang untuk mengesahkan penerimaan anggota baru MAB.
Hingga saat ini, MAB UNESCO telah memiliki 631 anggota dari 119 negara, termasuk di dalamnya 14 cagar biosfer yang berada di lintas batas negara, antara lain danau Tonle Sap di Kamboja, Mare aux Hippopotamus di Burkina Faso, dan Pantanal di Brasil.
Pada Sidang ICC MAB tahun ini, selain dua cagar biosfer asal Indonesia, juga dibahas 24 proposal cagar biosfer lainnya dari 18 negara yang lain, yaitu Aljazair, Afrika Selatan, Argentina, Bolivia, Cina, Ethiopia, Honduras, India, Iran, Italia, Kazakhstan, Meksiko, Myanmar, Portugal, Prancis, Rusia, Spanyol, dan Vietnam.
Delegasi Indonesia dipimpin Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI sebagai Ketua Komite Nasional Program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO untuk Indonesia, Prof. Dr. Enny Sudarmonowati didampingi Direktur Program MAB Indonesia, Prof Dr Yohanes Purwanto, mantan Wakil Kepala LIPI, Prof. Dr. Endang Sukara.
Selain itu Duta Besar/Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk UNESCO, Prof. Dr. T. A. Fauzi Soelaiman dan wakil Pemprov Jawa Timur, Pemkab Selayar, Bupati Wakatobi, dan pihak swasta juga hadir pada sidang International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) ke-27 UNESCO dari tanggal 8 hingga 13 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris.
Penetapan ini mencerminkan kepedulian yang tinggi dari rakyat dan bangsa Indonesia terhadap pentingnya keberlanjutan kehidupan umat manusia di muka bumi di tengah kemerosotan kualitas ekosistem yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Dengan demikian, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendemonstrasikan pembangunan berkelanjutan.
Konsep Cagar Biosfer digagas UNESCO sejak tahun 1971 yang saat ini jumlahnya mencapai 647 di 120 negara. Pembangunan dan pengembangan cagar biosfer Indonesia dapat menjadi sarana untuk melaksanakan komitmen bangsa Indonesia dalam melaksanakan berbagai konvensi terkait dengan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim. (Antara)
Berita Terkait
-
Menemukan Keajaiban Pantai Sukamade, Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
7 Taman Nasional Paling Memukau di Indonesia, Wajib Kamu Kunjungi
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
-
Hasil Laboratorium Keluar, Anak Gajah Tari di Balai Tesso Nilo Mati Akibat Virus Mematikan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
-
OMG Creator Fest 2025, Ruang Kreatif Baru untuk Mendorong Perempuan Muda Berkarya dan Berkarier
-
Wangi Nusantara, Ini 7 Merek Parfum Indonesia yang sedang Naik Daun!
-
10 Rekomendasi Bedak untuk Ibu Rumah Tangga yang Mencerahkan dan Anti Menor
-
10 Ide Buket Hari Guru yang Murah tapi Tetap Cantik dan Berkesan
-
5 Rekomendasi Tone Up Cream untuk Mencerahkan Kulit Instan, Mulai Rp20 Ribuan