Dengan konsep baru traveling ala Campa Tour ini, para peserta tidak sekedar dimanjakan dengan keindahan suatu tempat namun juga menghubungkan mereka dengan sejarah dan kearifan masyarakat lokal. Maka, jalan-jalan bareng komunitas ini, peserta tak hanya melihat-lihat tapi juga terlibat dalam kegiatan sehari-hari warga daerah yang dikunjungi. Itu bisa belajar menenun, membuat keramik dan sederet kegiatan seru lainnya.
"Kita berusaha mengemas trip wisata dengan misi sosial, jadi pengalaman yang kami tawarkan berbeda dari trip lainnya," pungkas Fitria.
Untuk merealisasikan ide perubahannya, Fitria menggandeng masyarakat lokal sebagai pembuka jalan sekaligus pemandu bagi para wisatawan yang melancong daerah tersebut. Dengan pendekatan ekonomi, masyarakat lokal akan mendapatkan keuntungan dari program ini.
"Kami bekerjasama dengan penduduk setempat. Jadi kalau ada tamu ke sana, mereka yang akan handle. Kami mau masyarakat lokal yang jadi tuan rumah di daerahnya. Kami hanya sebagai perantara saja," lanjut Fitria.
Setelah dua tahun berdiri, Fitria telah berhasil membawa peserta tripnya mengunjungi Aceh, Nias, Banten, Kebumen, Maluku Utara, Ternate, Sumba, Flores, dan pulau Rote. Tak hanya berlibur, Fitria juga mengenalkan sejarah dan budaya daerah wisata yang dituju.
Pada trip Flores Overland misalnya, Campa Tour mengajak pesertanya untuk mengenal penduduk setempat yakni keturunan homoflorensis yang tergolong purba yang oleh banyak orang dianggap sudah tak ada lagi di planet bumi. Atau dalam perjalanan ke Kebumen, Jawa Tengah peserta diajak untuk ikut terlibat dalam Festival Menangkap Burung Walet. Keseluruhan kegiatan trip tetap melibatkan masyarakat lokal.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan Campa Tour ini, Fitria mengakui adanya perubahan pola pikir masyarakat lokal dan wisatawan. Jika selama ini mereka menganggap bahwa ladang uang hanya ada di kota besar, dengan kehadiran wisatawan di daerah mereka menyadarkan akan potensi wisata yang bisa digali dan menjadi sumber pencaharian.
"Dulu banyak pemuda di Wonosobo misalnya, lari ke Yogya untuk bekerja. Sejak banyak wisatawan ke Dieng dan Wonosobo mereka akhirnya sadar bahwa mereka bisa menjadikan potensi ini untuk meningkatkan ekonominya," sambung Fitria.
Sementara di sisi lain, pengunjung bisa tahu bahwa Indonesia sangat luas dan kaya budaya. Indonesia tak hanya Jawa apalagi Jakarta.
Bagaimana, Anda tertarik untuk menyelami keindahan Indonesia dengan pengalaman yang berbeda? Intip akun Instagram mereka di @Campatour dan nikmati keseruan berplesir sambil menyelami kearifan lokal atau malah membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Berita Terkait
-
Tak Sekadar Nongkrong Young On Top Buktikan Anak Muda Bisa Bergerak dan Berdampak
-
Festival Literasi Aceh Targetkan 15.000 Siswa Jadi Storyteller Kearifan Lokal
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Komunitas Nintendo Indonesia Jadi Rumah Bagi Gamer Lintas Generasi
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
4 Fakta Mengejutkan Macan Tutul di Hotel Bandung, Evakuasi Berlangsung Dramatis
-
Terpopuler: Sosok Pengasuh Ponpes Al Khoziny Disorot, Yai Mim Ternyata Kaya Raya Pernah Haji 9 Kali
-
Pengertian Stateless, Status Resmi Riza Chalid dan Jurist Tan Imbas Paspor Dicabut
-
Ramalan Zodiak 7 Oktober: Gemini Waspada Teman Utang Tapi Gak Balik, Libra Akan Bertemu Orang Lama
-
Kalender Jawa 7 Oktober 2025 Selasa Pahing dan Weton Sial Menurut Primbon Jawa
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang