Awalnya anggota komunitas ini terdiri dari para koki. Namun dalam perkembangannya, kata Agung, anggota komunitas yang tergabung juga berasal dari berbagai macam profesi, mulai dari pekerja kantoran, penikmat kuliner, hingga siswa-siswi SMA dan SMK, khususnya di jurusan tata boga.
"Jumlahnya sudah ada sekitar 200 orangan di tiga kota, yakni Jakarta, Bali dan Bandung," tambahnya.
Setiap Rabu malam, mereka berkumpul untuk menjalani latihan di Taman Suropati, Jakarta Pusat. Agung menjelaskan, ada tiga teknik dasar yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh para anggota, yakni throwing atau melempar, twirler alias menarik dan spinning atau memutar.
Setelah menguasai tiga teknik dasar tersebut, selanjutnya para anggota mulai mempelajari gerakan combo, yakni tambahan gerakan berunsur akrobatik dan koreografi. Sehingga, gerakan-gerakannyamakin atraktif dan menghibur.
Selain berlatih seminggu sekali, tak jarang mereka juga diundang untuk tampil meramaikan berbagai acara off air dan on air untuk banyak program televisi.
Komunitas ini juga pernah mengikuti berbagai kompetisi, salah satunya US Pizza team melalui online dan berhasil mendapatkan juara Runner Up.
Saat berlatih, Agung menerangkan, para anggota komunitas ini tak menggunakan adonan asli pizza, melainkan handuk yang dijait di bagian sisinya berbentuk bulat, menyerupai pizza. Selanjutnya handuk tersebut dibasahkan agar lebih berat. Cara ini bertujuan agar 'adonan' tersebut mudah dilempar-lempar.
"Kalau pakai adonan betulan untuk latihan, gampang robek, jadi kita bikin sendiri dari handuk. Setiap anggota baru biasanya kita kasih gratis," tutur Agung.
Sedangkan untuk show, mereka baru menggunakan adonan pizza yang asli. Untuk itu kata Agung, setiap anggota komunitas juga diharuskan bisa membuat adonan pizza, baik adonan untuk dimakan dan adonan yang akan digunakan utuk show.
Agung berharap, komunitas ini bisa semakin dikenal. Ia juga bermimpi untuk mengirim anggotanya mengikuti kejuaraan 'Wall Pizza Game' yang diselenggarakan di Italia. Kejuaraan yang dilakukan setiap setahun sekali ini memiliki bermacam-macam kategori yang memakai pizza sebagai medianya.
Bagi mereka yang berminat gabung dengan komunitas ini, Agung menekankan tak ada persyaratan khusus yang harus dimiliki calon anggota. Menurutnya, asal masing-masing individu memiliki niat untuk belajar dengan baik, teknik ini dapat dengan mudah dikuasai. Jadi yuk berakrobat dengan pizza.
Tag
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Wangi: Bagaimana Komunitas Parfum Membangun Ruang Aman Anak Muda Jogja
-
Membaca, Menulis, Merangkai Diri: Kisah Perempuan di Puan dan Bukunya
-
Saat Gen Z Jogja Memilih Debu Lapangan daripada Scroll Tanpa Henti
-
Hunian Fleksibel Berbasis Komunitas: Cara Baru Pekerja Muda Tempat Tempat Tinggal di Kota Padat
-
Cerita Ruangkan: Oase di Tengah Hustle Culture Bagi Para Pekerja Kreatif
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tasya Kamila Ungkap Alasan Bahasa Inggris Jadi Bekal Penting Anak Sejak Dini
-
7 Rekomendasi Sunscreen untuk Cegah Hiperpigmentasi Usia 35 Tahun ke Atas
-
Sepatu Carbon Plate dan Nylon Plate Apa Bedanya? Ini 8 Rekomendasi Terbaik untuk Lari
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Miles of Smiles: Ketika Lari Bersama Keluarga Menjadi Ruang Inklusif untuk Anak Down Syndrome
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket