Suara.com - Warga Yogyakarta memiliki tradisi unik untuk menyambut tahun baru 1 Muharam yang biasanya bersamaan dengan tahun baru Jawa 1 Sura. Tradisi itu adalah "tapa bisu lampah mubeng beteng" atau diam membisu berjalan mengelilingi benteng Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Tak terkeculai pada tahun baru 1 Muharam 1437 Hijriah yang jatuh pada Kamis (15/10/2015) dini hari yang diikuti ribuan warga. Ribuan warga bersama para abdi dalem keraton berkumpul di halaman Keben Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sejak Rabu (14/10/2015) pukul 21.00 WIB.
Acara Ritual tahunan itu diawali dengan pembacaan tembang macapat dan doa yang dipimpin oleh abdi dalem keraton, KRT Projo Suwasono. Selanjutnya, tepat pukul 24.00 WIB Ribuan warga baik penduduk asli Yogyakarta, maupun pendatang beserta abdi dalem mulai menjalankan ritual budaya itu setelah dilepas oleh Adik Sultan HB X, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo.
Mereka menyusuri jalan tanpa berbicara mengelilingi seluruh benteng keraton yang berjarak sekitar lima kilometer. Ritual itu dimulai dari Keben Keraton menuju Jalan Retowijayan, Jalan Kauman, Jalan Agus Salim, Jalan Wahid Hasyim hingga Pojok Beteng Kulon, Jalan Mayjen MT Haryono samapai Pojok Benteng Wetan, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Ruswo, Alun-alun Utara dan berakhir di Keben Keraton.
Ketua Panitia Acara Lampah Budaya Mubeng Beteng Keraton, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Gondohadiningrat memperkirakan peserta ritual malam itu mencapai 4.000 orang.
Sementara itu, GBPH Prabukusumo mengatakan ritual tapa bisu mubeng beteng memiliki filosofi agar masyarakat mampu merenungi diri seraya memanjatkan doa kepada tuhan agar diberi keselamatan hingga tahun berikutnya.
"Tapa bisu bukan berarti hanya berdiam saja, melainkan mengintrospeksi apa yang telah kita lakukan setahun yang lalu, prihatin, mawas diri," kata dia.
Kapala Bidang Sejarah Purbakala Dinas Kebudayaan DIY, Erlina Hidayati mengatakan keberlangsungan ritual budaya itu harus terus dilestarikan, baik oleh keraton maupun masyarakat Yogyakarta. Ritual itu telah masuk sebagai warisan budaya tak benda Indonesia asal DIY pada 2015.
"Kami minta warga Yogyakarta menjaga tradisi itu agar lestari," kata dia.
Sementara warga Solo, Jawa Tengah memadati kirab kerbau bule yang menjadi pusaka Keraton. Ribuan warga menyemut di lingkungan kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (15/10/2015) dini hari untuk bisa mneyaksikan bagaimana kawanan Kerbau 'Bule' keturunan Kerbau Pusaka Keraton Kyai Slamet mengikuti kirab peringatan 1 Sura.
Menurut perhitungan yang diyakini, Keraton Surakarta Hadiningrat memperingati malam Tahun Baru Jawa 1 Sura sehari lebih lambat daripada keraton-keraton eks Kesultanan Mataram Islam lainnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pameran Pangastho Aji: Merawat Nilai Luhur dari Keraton Yogyakarta
-
Pantai Sanglen Kenapa Ditutup? Ada 4 Permasalahan Lama Antara Warga, Investor dan Keraton
-
Lebih Kenal dengan Bupati Gunungkidul Endah Subekti di Tengah Konflik Wisata Pantai Sanglen
-
Pemprov DKI Batal Uji Coba Car Free Night 5 Juli, Peringatan Tahun Baru Islam Digelar di Tiap Kota
-
Enggan Tanggapi Soal Uji Coba Car Free Night Jakarta, Pramono Serahkan ke Wagub
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Nina Nugroho Rayakan Kekuatan Perempuan Lewat Koleksi Silent Fire
-
Sosok Ramon Gauna Lugue Ayah Amanda Manopo, Bikin Haru saat Antarkan Putrinya Menikah
-
Profesi Francia Raisa Pendonor Ginjal Selena Gomez, Sahabat yang Sempat Jadi Asing
-
7 Pilihan Warna Cat Rumah Paling Awet: Timeless dan Elegan
-
Serius Tekuni Hobi Lari? Waktunya Beli Sepatu Carbon Plate, Ini 3 Rekomendasinya
-
8 Fakta Aplikasi Zangi, Dipakai Ammar Zoni Edarkan Narkoba di Penjara
-
Sentuhan Dark Arts Hadir di Dunia Streetwear Lewat Koleksi Terbaru Harry Potter, Intip Trennya
-
7 Jajanan Tradisional yang Gluten-Free, Tak Kalah Enak dari Roti-rotian
-
Kenny Austin Apakah Pernah Main Drama Korea? Ini 10 Film dan Serial Suami Amanda Manopo
-
Apakah Amanda Manopo Menjalani Operasi Plastik?