Menurutnya, sumbangan untuk perubahan itu bisa berujud apa saja. Herry mencontohkan, seorang pemuda di Yogyakarta yang memiliki keahlian dalam membuat bentuk-bentuk unik dari origami. Ia berpikir, kemampuannya akan lebih bermanfaat jika ditularkan ke pengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-Kanak).
Akhirnya ia menjadi 'guru relawan' sehingga dapat membuat kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih dinamis dan menarik.
"Ide itu dia daftarkan ke Komunitas Turun Tangan dan kami akan memfasilitasi relawan-relawan di Yogyakarta untuk melakukan aksi mulia tersebut. Jadi idenya tidak selalu harus besar tapi yang penting berdampak luas," lanjut Herry.
Tak hanya menghubungkan dengan puluhan bahkan ratusan relawan di suatu daerah, Turun Tangan juga memfasilitasi para relawan dan inisiator dengan 'capacity building'. Mereka kerap
mengadakan pertemuan secara rutin untuk membagi informasi dan membahas isu-isu yang terjadi di sekeliling mereka.
Tak hanya bertumpu pada gerakan-gerakan sosial, komunitas Turun Tangan juga melibatkan aspek politik. Menurut Herry, ini untuk memberi dampak yang lebih besar. Karena sebuah aksi kecil akan lebih besar dampaknya jika juga mempertimbangkan aspek politik.
"Karena kalau gerakan sosial saja maka dampaknya hanya ke satu titik. Tapi kalau ditarik ke ranah kebijakan dampaknya akan meluas. Jadi kita dorong teman-teman relawan untuk juga peduli dengan politik," ia menambahkan.
Beragam aksi yang dilakukan komunitas Turun Tangan di ranah politik antara lain Kawal Pilkada, hingga dukungan terhadap KPK dalam gerakan #IndonesiaUntukKPK. Herry berharap pemuda
di Indonesia bisa tergerak untuk membangun Indonesia meski dengan hal sekecil apapun.
"Harapannya bisa mengajak semua orang untuk ambil bagian, turun tangan. Kalau semua pemuda Indonesia mau terlibat tentu dampaknya akan sangat besar," pungkasnya.
Bagi Anda, pemuda yang tergerak untuk ambil bagian membangun Indonesia, yuk gabung bersama komunitas Turun Tangan. Simak kegiatan mereka di akun Twitter maupun Facebook@TurunTangan.
Berita Terkait
-
Diecast Jadi Karya Seni? Intip Rahasia Kreator Indonesia di IDE 2025!
-
Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar
-
Komunitas Motor Bandung Gelar Riding Unik Bernuansa Horor
-
Dari Mal Hingga Taman Kota: 5 Transformasi Ruang Urban untuk Lestarikan Budaya
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Terpopuler: Erspo Minta Maaf Diduga Buntut Azizah Salsha Jadi Muse hingga Film Hari Pahlawan
-
Pinkflash Kosmetik Dari Mana? Ternyata Jual Kosmetik dengan Zat Berbahaya
-
5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Mengecilkan Pori-pori, Aman bagi Pemula
-
10 Twibbon Hari Ayah: Langsung Download, Bisa Dipakai Bersama Keluarga
-
5 Cushion Lokal High Coverage Bisa Samarkan Flek Hitam, Cocok untuk Makeup Harian
-
5 Rekomendasi Bodylotion Cocok Dipakai untuk Upacara Hari Pahlawan
-
AI Buka Babak Baru Pariwisata Global: Agentic Tourism Siap Ubah Cara Dunia Bepergian
-
5 Rekomendasi Lipstik Wardah untuk Bibir Gelap: Warna Natural, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
13 Ide Kostum Hari Pahlawan 2025, Dari Soekarno hingga Gundala Putra Petir