Suara.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa hampir seluruh pengantin perempuan tampil dengan kerudung atau cadar putih di kepalanya saat hari pernikahan berlangsung?
Biasanya, kerudung atau cadar putih berbahan cifon atau tulle ini bahkan menutupi seluruh wajah dan menjuntai hingga ke bawah. Kerudung putih nantinya akan dibuka oleh pengantin lelaki setelah mereka resmi menikah.
Adakah alasan dari hal ini? Ya, sudah sejak dulu, hal ini dilakukan oleh banyak pengantin di penjuru belahan dunia. Berikut adalah beberapa alasan dan teori yang dipercaya selama ini, mengapa pengantin perempuan memakai kerudung yang dilansir dari Metro.co.uk.
1. Menangkal setan
Kerudung pernikahan mulai ada pada masa Romawi. Ketika itu, pengantin menutup kepala hingga kaki mereka dengan kerudung merah besar yang disebut 'flammeum'.
Masyarakat Romawi saat itu percaya bahwa pengantin yang akan menikah rawan didekati oleh roh-roh jahat yang muncul di upacara pernikahan mereka dan mengutuk pasangan. Mereka berpikir bahwa membuat terlihat seperti pengantin seperti terbakar akan menakut-nakuti mereka.
Keyakinan ini akhirnya berkembang hingga sekarang, untuk melindungi pengantin dari setan. Bangsa Romawi berpikir bahwa dengan menutupi wajah pengantin perempuan, roh jahat tidak akan mampu berbuat hal jahat pada mereka.
2. Menyembunyikan wajah sedih pengantin
Pada zaman dahulu, ketika pernikahan masih diatur sepenuhnya oleh orangtua, kerudung dikenakan untuk menyembunyikan wajah sedih pengantin perempuan hingga menit terakhir. Dengan begini, wajah pengantin yang terlihat tidak bahagia karena dipaksa menikah dengan imbalan uang atau barang, tidak akan merusak acara pernikahan yang telah disiapkan.
3. Agar pengantin tak bisa melarikan diri
Dulu, kerudung atau cadar yang menjuntai ke seluruh tubuh digunakan untuk mencegah mereka melarikan diri ketika mereka bertemu dengan suami baru mereka untuk pertama kalinya.
4. Melambangkan keperawanan
Kerudung pernikahan melambangkan keperawanan. Ini menggambarkan selaput dara yang masih tertutup dan keperawanan yang masih utuh.
5. Melambangkan kepemilikan
Sesaat setelah resmi menikah, pengantin lelaki akan membuka kerudung istrinya sebagai tanda kepemilikan. Selama berabad-abad, tradisi juga telah menyatakan bahwa ayah dari pengantin perempuan harus menurunkan cadar di wajah putrinya, untuk 'hadiah' kepada suami barunya. Setelah menikah, suami kemudian dapat mengangkat tabir, melambangkan kepemilikan baru dari istrinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound