Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya berulang kali menyebut, kita adalah bangsa pemenang. Di era cultural industry atau creative industry, era setelah agriculture, manufacture, dan information technology versi Alfin Toffler dalam The Thirth Wave, Indonesia dinilai memiliki potensi menjadi pemenang.
“Pariwisata termasuk dalam creative industry, karena dalam pariwisata kita bisa jadi pemenang,” ujar Arief, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk jadi pemenang, Indonesia diundang untuk ikut dalam kompetisi wisata halal dunia yang sudah mulai mengumpulkan suara melalui poling di website https://bit.ly/VOTEindonesia. Inilah saatnya bergerak bersama untuk memenangkan 12 kategori, dari 16 nominator yang diperlombakan di ajang World Halal Tourism Awards (WHTA) 2016.
Setelah melalui proses diskusi yang alot dengan dewan juri di Inggris, 12 wakil Indonesia ikut dalam pemungutan suara.
“Tahun lalu, 2015, kita juara dengan 42 ribu suara. Pada Kompetisi Wisata Halal Nasional, yang digelar tim percepatan wisata halal, ada 115.462 suara, hampir tiga kali lipat dari suara yang di-vote oleh seluruh dunia. Saya makin optimistis, tahun ini bisa memenangi kompetisi tersebut,” kata menpar, yang kemarin menunjuk tim pemenangan voting World Halal Tourism Awards (WHTA) 2016.
Tim itu diketuai Don Kardono, dengan wakilnya, Vita Datau Messakh. Adapun anggotanya adalah para rektor dan Kepala Politeknik Pariwisata di bawah lingkungan Kemenpar, Putu Ngurah (Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara), Ni Wayan Giri Adnyani (Sesdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara), Cecep Rukendi (Setmenpar) dan Taufan Rahmadi (anggota Tim Percepatan Wisata Halal).
Tim ini langsung bergerak untuk mengajak publik membantu vote melalui semua network yang dimiliki. “Silakan klik https://bit.ly/VOTEindonesia dan pastikan suara Anda menambah poin peringkat Indonesia,” katanya.
Tiga Kota Indonesia Sudah Ditetapkan Jadi Destinasi Wisata Halal
Menpar sudah menetapkan 3 kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai destinasi wisata halal, yaitu Lombok-Nusa Tenggara Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Sumatera Barat. Namun demikian, banyak kategori yang memungkinkan daerah lain untuk tampil.
Wisata halal atau Moslem friendly, yang juga dikenal sebagai wisata keluarga (family tourism) adalah bagian dari industri pariwisata yang menggunakan prinsip halal. Mereka menyediakan minuman dan makanan halal di destinasi tersebut dan tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang.
Selain itu ada fasilitas tempat ibadah, kolam renang atau pantai yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, ada informasi jadwal salat, arah kiblat dan semua hal yang terkait ibadah.
Lokasi wisata halal paling dominan dari tahun ke tahun adalah Malaysia, Thailand dan Turki. Thailand memang bukan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tetapi jumlah wisman dari Timur Tengah yang ke sana 300 persen lebih banyak dari yang datang ke Indonesia.
“Intinya ada di pelayanan. Mana yang bisa menyediakan pelayanan bagus, bersih, nyaman, pasti akan dicari customers. Itu rumusnya, bukan soal agama mayoritas,” ujar Arief lagi.
“Alhamdulillah, kita banyak yang lolos. Sebenarnya pembahasan berjalan agak alot, karena jumlah calon nominator yang didaftarkan cukup banyak. Satu kategori saja lebih dari 80 calon nominator, sehingga dewan juri membutuhkan lebih banyak waktu. Untuk itu pengumuman nominator diundur sampai paling lambat Senin, 24 Oktober 2016 malam waktu Inggris,” jelas Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar.
Masa voting tahun ini akan melewati 2 tahap. Tahap pertama hingga 6 November mendatang, kemudian tahap kedua akan dipilih 5 nominator, sekaligus finalis hingga 25 November.
”Cara vote, klik https://bit.ly/VOTEindonesia. Isi biodata singkat, sertakan alamat e-mail dan ikuti daftar pertanyaan dengan menjawab di bawahnya. Ayo dukung semua wakil Indonesia agar menjadi yang terbaik,” harap laki-laki yang biasa disapa Sofyan itu.
Sofyan, yang tahun lalu juara WHAT 2015 dan mewakili Hotel Sofyan Betawi untuk kategori Hotel Halal itu yakin, jika berkolaborasi bersama, dengan kekuatan yang ada, Indonesia berpotensi mendominasi juara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Apa Perbedaan Padel dan Tenis? Begini Aturan Mainnya
-
Siapa Mantan Istri Fahmi Bo? Setia Merawat Sang Aktor Meski Sudah Cerai
-
7 Rekomendasi Sepatu Padel Terbaik, Stabil Tanpa Risiko Terpeleset
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Gaya Hidup Sehat dan Ramah Bumi, Tren Baru yang Kian Dekat dengan Anak Muda
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam