Suara.com - Orang yang kehilangan kontrol lingkungan akan membeli lebih banyak produk pembersih, alat tulis, obat penghilang rasa sakit, dan susu skim daripada yang lain di toko bahan makanan, menurut sebuah penelitian.
Pembeli cenderung memercayai kualitas pemecahan masalah dari deretan produk tersebut, seperti dalam kasus susu skim, kesehatan dan fungsinya akan membantu mereka merasakan kontrol lebih terhadap kehidupan mereka sendiri.
Penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di Journal of Consumer Research merinci serangkaian eksperimen, yang menganalisis bagaimana persepsi kehilangan kontrol mengubah cara kita berbelanja.
Dalam satu percobaan, para peneliti mengundang orang-orang memasuki sebuah toko kelontong di Amerika Serikat (AS), mengingat mungkin mereka pernah merasa kehilangan kontrol atas lingkungan sekitar mereka. Seperti terjebak macet, terdampar di bandara atau diberhentikan dari pekerjaan.
Dalam percobaan kedua, peneliti juga meminta mereka mengingat saat mereka merasa memiliki kontrol yang tinggi terhadap diri mereka, seperti menghadapi ujian dengan sangat santai.
Pembeli secara acak diberi satu topik, diminta menulis esai pendek secara rinci yang bercerita tentang pengalamannya, lalu pergi berbelanja seperti biasa dan menyerahkan kuitansi mereka saat selesai.
Hasilnya, persepsi terhadap kontrol lingkungan, dapat terlihat di dalam belanjaan Anda. Para periset menemukan, pembeli dalam percobaan pertama, yang mengalami kehilangan kontrol membeli lebih dari dua kali lipat jumlah produk "utilitarian", seperti peralatan dan perlengkapan kebersihan, seperti pembeli lainnya.
Mereka yang susah mengendalikan kontrol lingkumgqn menghabiskan rata-rata USD5,91 untuk jenis barang ini. Sementara rekan mereka dalam percobaan kedua, yang kontrol terhadap lingkungan dikatakan tinggi, hanya menghabiskan USD3 untuk produk serupa.
"Konsumen yang mengalami kehilangan kontrol lingkungan, lebih cenderung membeli produk yang lebih fungsional, seperti obeng dan deterjen, karena ini biasanya terkait dengan pemecahan masalah, yang dapat meningkatkan rasa kontrol oseserang," tulis penulis penelitian tersebut, yang juga merupakan profesor di berbagai sekolah bisnis di Singapura.
Memiliki kontrol lingkungan yang rendah, bukanlah termasuk dari sifat atau karakter Anda, melainkan cara bagaimana Anda memandang dunia di sekitar Anda, kata periset Andy Yap dan Charlotte Chen dalam sebuah artikel untuk sekolah bisnis INSEAD.
Kehilangan kontrol terhadap sesuatu, bukan berarti Anda berada di luar kendali atau kurang disiplin diri. Ini mengacu pada pengalaman mendasar sehari-hari, karena Anda tidak bisa mendapatkan hasil yang Andadiinginkan di lingkungan tertentu.
"Situasi seperti itu bisa meliputi kemacetan lalu lintas atau antrian panjang di kasir, terutama di toko-toko yang penuh sesak. Ini juga menggambarkan apa yang biasanya dirasakan orang tua saat berhadapan dengan anak yang mengamuk di supermarket," tulis mereka.
Membeli barang yang berguna dapat membantu pembeli mengatasi pengalaman ini, kata mereka.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang-orang materialistis cenderung berbelanja saat mereka stres, dan orang-orang yang kesepian beralih ke ritel saat cemas.
Studi ini dan tindak lanjutnya, bagaimanapun, dilaporkan merupakan studi yang pertama yang menghubungkan kurangnya kontrol yang dirasakan dengan sifat pemecahan masalah produk yang bermanfaat. (Huffingtonpost)
Berita Terkait
-
Hati-hati, Risiko Penyakit Ini Mengintai Saat Berjabat Tangan!
-
Pilih Emoji Ini, Dukung Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia
-
Delapan Fakta tentang Kebersihan Ini Bisa Bikin Anda Terkejut!
-
Tangan Bersih, Anda Bisa Terhindar dari Infeksi Mematikan Ini
-
Empat Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Bersihkan Rumah
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
5 Pilihan Lip Balm SPF untuk Lindungi Bibir saat Upacara Hari Pahlawan, Harga Terjangkau
-
5 Serum Vitamin C Terbaik untuk Meratakan Warna Kulit di Usia 30 Tahun, Bye Kulit Kusam!
-
Mengenang Antasari Azhar: Dari Jaksa Tegas hingga Ketua KPK di Era SBY yang Kontroversial
-
4 Shio Paling Hoki Secara Finansial Hari Ini: Rezeki Mengalir Deras!
-
5 Pilihan Sampo Hijab untuk Atasi Rambut Rontok dan Ketombe, Mulai Rp19 Ribuan
-
9 Inspirasi Outfit Hari Pahlawan Simpel untuk Acara Kantor, Sat Set Anti Ribet
-
Dari K-Drama ke Destinasi Nyata: Korea Travel Fair 2025 Hadirkan Pengalaman Wisata Autentik
-
Siapa Khamozaro Waruwu? Hakim Tipikor Medan yang Diteror dan Rumah Terbakar Saat Tangani Kasus Besar
-
Sunscreen Bayi Sebaiknya SPF Berapa? Cek Panduan Lengkap dan 6 Rekomendasi yang Aman
-
Kapan Hari Ayah Nasional 2025? Ini Tanggal dan Sejarahnya, Jangan Sampai Kelupaan