Suara.com - Anak nongkrong Yogyakarta kini punya alternatif berwisata yang tak kalah trendi dengan kota-kota lain. Tempo Gelato, toko yang menjual es krim ala-ala Italia dengan aneka rasa, memiliki tempat yang instagrammable.
Berdiri tiga tahun lalu, toko es krim Tempo Gelato punya dua cabang di Yogyakarta. Pertama, dibuka di Jalan Prawirotaman No.43, Brontokusuman, sedangkan gerai yang kedua yang lebih besar berada di Jalan Kaliurang KM. 5,2 Caturtunggal dan baru berdiri satu tahun ini.
Ibu Emma, pemilik toko es krim ini memang sengaja mencampurkan unsur Eropa dan Jawa untuk menarik minat pembeli.
"Konsepnya bangunan Eropa campur Jawa. Terus kami juga ngasih banyak foto di dinding-dinding itu diambil dari Instagram, itu yang bikin unik," ujar Agung, salah satu staf Tempo Gelato yang mewakili Ibu Emma, saat ditemui Suara.com di Jalan Kaliurang KM 5,2 Yogyakarta, belum lama ini.
Selain tempat yang menarik dan strategis, Agung memastikan, rasa dan tekstur es krim Tempo Gelato "boleh diadu" dengan tempat lain.
"Dari rasa dan tekstur sangat beda. Ada sekitar 50 rasa es krim yang unik, ada kemangi, jahe, sere serta kayu manis, itu yang bikin menarik. Kalau untuk buah-buahan kami pakainya buah asli bukan perasa," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan, proses pembuatan es krim dilakukan setiap hari. " Prosesnya higienis dan setiap hari dikirim dari dapur di Jalan Bantul. Proses pembuatannya tradisional dan modern," jelasnya.
Selain memiliki tempat yang unik, rasa menarik serta bahan asli, harga es krim di Tempo Gelato juga sangat terjangkau. Ada dua pilihan, cup dan cone. Satu cup kecil dibanderol Rp20 ribu, sementara yang medium Rp40 ribu, dan large berkisar antara Rp 60 ribu-Rp 115 ribu.
Namun, jika Anda lebih suka cone, dapat menikmati dua varian rasanya dengan cukup membayar Rp25 ribu saja.
Varian rasa favorit
Tempo Gelato bisa dibilang jadi primadona di Yogyakarta karena poin plus-plus tersebut. Tempo Gelato buka setiap hari dari pukul 11. 00 WIB sampai 22.00 WIB.
Pengunjung di setiap harinya selalu membludak. Apalagi akhir pekan, banyak muda-mudi datang untuk sekadar kencan singkat atau nongkrong seru bersama teman-teman untuk selfie dan foto bersama.
Bahkan di hari libur besar dan jika cuaca tidak hujan, Tempo Gelato bisa kedatangan anak-anak sampai orangtua, mereka sampai kehabisan es krim karena antrean pembeli yang mengular.
"Lumayan sering ke sini sama pacar. Saya memang suka di Tempo Gelato karena tempatnya Instagramable. Selain itu, kami penyuka Gelato, karena rasanya tidak terlalu manis, tidak eneg dan variannya banyak. Favorit aku Matcha dan Coffee," kata Monica, salah satu pengunjung Tempo Gelato yang datang bersama kekasihnya, Greg.
Selain dikunjungi warga Yogyakarta, banyak pula pengunjung dari kota-kota terdekat, hingga wisatawan mancanegara yang tengah berada di Kota Pelajar itu.
Gerai Tempo Gelato di jalan Prawirotaman memang kebanyakan mendapat kunjungan ekspatriat lantaran tempatnya dekat dengan destinasi turis mancanegara. Rata-rata mereka penasaran membandingkan Gelato asli di Italia dengan Gelato Indonesia yang rasanya sudah disesuikan dengan lidah masyarakat setempat.
"Di outlet pertama karena di sana kampung bule kan jadi favorit, rasanya lebih yang kayak jahe atau kemangi. Kalau di sini lebih suka yang manis-manis kayak hazelnut, oreo, good times, matcha, atau kitkat," tandasnya.
Nah, untuk Anda yang tengah berlibur atau mengagendakan jalan-jalan ke Yogyakarta, Tempo Gelato bisa jadi salah satu alternatif destinasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya