Suara.com - Bagi Anda yang bukan pecinta anjing, pernahkah Anda berada dalam situasi sangat takut saat melihat anjing, dan sialnya, anjing tersebut benar-benar mengejar dan menggonggong ke arah Anda?
Ada alasan ilmiah dibalik kejadian tersebut. Karena kata peneliti, orang yang sedang merasa cemas berisiko lebih tinggi menjadi arahan anjing.
Studi tersebut dikeluarkan oleh University of Liverpool di Inggris yang telah mensurvei 694 orang yang tinggal kota semi pedesaan, Cheshire, Inggris.
Tim peneliti penasaran mengenai berapa berapa banyak orang di sana yang pernah digigit anjing, apakah gigitan membutuhkan perawatan, dan apakah korban mengetahui mana anjing yang telah menggigit mereka.
Peneliti kemudian menilai stabilitas emosional peserta menggunakan Ten Item Personality Inventory (TIPI), untuk mengukur aspek kepribadian termasuk stabilitas emosional dan neurotisme.
Nilai TIPI menunjukkan bahwa semakin stabil seseorang secara emosi, maka semakin rendah risiko mereka terkena gigitan anjing. "Hubungan antara kepribadian korban dan risiko digigit memerlukan penyelidikan lebih lanjut dan juga harus mempertimbangankan potensi dalam merancang skema pencegahan gigitan di masa depan," kata pakar perilaku anjing di University of Liverpool, Carri Westgarth.
Hasil dari penelitian juga mengungkapkan bahwa satu dari empat responden mengaku pernah digigit anjing, dengan persentase laki-laki hampir dua kali lebih banyak dibanding perempuan.
Orang yang memiliki beberapa anjing juga tiga kali lebih mungkin digigit dibanding mereka yang tidak memiliki anjing. Dan lebih dari separuh responden mengatakan bahwa mereka telah digigit anjing yang tidak mereka kenal.
Baca Juga: Jeritan Putri saat 9 Jam Bertahan Hidup di Bawah Longsor Bandara
Catatan rumah sakit menunjukkan tingkat gigitan anjing mencapai 740 per 100.000 penduduk, namun tanggapan survei menunjukkan angka 1.873 kejadian per 100.000 atau hampi tiga kali lebih besar dari angka resmi.
Selain itu, satu dari tiga kasus gigitan anjing memerlukan perawatan, namun hanya sebagian kecil (0,6 persen) yang masuk rumah sakit.
"Meskipun ini adalah penelitian kecil, temuannya cukup mendalam dan memberi banyak indikator tentang beban sebenarnya dari gigitan anjing pada kesehatan masyarakat," kata Carri Westgarth lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Ramalan Zodiak 5 November 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karir, dan Keuangan
-
Giorgio Antonio Umur Berapa? Pengusaha yang Dekat dengan Sarwendah
-
Ramalan Zodiak Leo di Bulan November 2025: Siap-siap Kabar Tak Terduga
-
Subsidi untuk Pekerja Gaji di Bawah 10 Juta Kapan Cair? Cek Jadwal dan Syaratnya
-
Apa yang Dimaksud Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional? Google Doodle Ikut Merayakan
-
5 Sunscreen Blue Light Protection untuk Melindungi dari Sinar Gadget bagi Pekerja Remote
-
Viral Ayu Ting Ting Cari Suami yang Bisa Nafkahi Keluarga Besar, Gimana Menurut Islam?
-
Profil Jonathan Bailey, Aktor Bridgerton yang Dinobatkan sebagai Pria Terseksi 2025
-
Tren Kuliner 2025: UMKM Lokal Jadi Bintang di Panggung Makanan Dunia
-
Chemical, Physical, atau Hybrid Sunscreen? Begini Cara Pilih Tabir Surya untuk Usia 40-an