Suara.com - Perpustakaan Nasional akan mengirimkan pustakawan terbaik di Indonesia dalam ajang Consal (Congress of South East Asian Librarian) Outsanding Librarian Award 2018 pada Consal XVII General Conference di Naypitaw, Myanmar, Mei mendatang.
Satu orang pustakawan terbaik yang akan diberangkatkan ini dipilih dari pustakawan terbaik juara 1-3 pada kompetisi nasional sejak 2015 hingga 2017 yang berasal dari seluruh Indonesia.
Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional, Dra Opong Sumiati mengatakan bahwa kriteria pustakawan nasional terbaik yang akan dipilih nanti malam, antara lain harus memiliki kualifikasi dan aktif berkontribusi dalam pengembangan kepustakawanan di negara anggota ASEAN. Selain itu, lanjut dia, tergabung dalam anggota asosiasi profesi lebih dari lima tahun, dan bukan anggota dewan eksekutif CONSAL.
"Jadi, kompetisinya nanti bentuknya membandingkan capaian prestasi dalam bidang perpustakaan dari keseluruhan anggota negara ASEAN," ujarnya pada temu media di Jakarta, Senin (12/3/2018).
Opong menambahkan kompetisi pustakawan terbaik ini merupakan cara Perpustakaan Nasional menyeleksi sumber daya manusia terbaik dari Indonesia untuk menjadi contoh bagi pustakawan lainnya di Indonesia. Apalagi di tengah globalisasi, membuat perpustakaan tak lagi menjadi acuan masyarakat dalam mencari sumber informasi terpercaya.
"Pustakawan zaman sekarang tak hanya bertugas menyediakan jasa informasi tapi juga harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang tengah menjadi tren di masa kini," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional, M Syarif Bando menargetkan pada 2019, Perpustakaan Nasional bisa berbasis inklusi nasional. Menurut dia, jumlah kunjungan anggota perpustakaan tak bisa dijadikan parameter untuk menentukan keberhasilan perpustakaan.
"Kita harus turun ke masyarakat. Dalam sidang kabinet Perpusnas dana 1 Triliun. Kita tidak perlu dana besar di pusat tapi rencananya akan menjangkau masyarakat di Indonesia Timur seperti Papua, NTT dan lainnya dengan mendirikan perpustakaan dan menambah koleksi buku," tandasnya.
Baca Juga: Cerita Lengkap Ustad Abdul, Korban Penusukan Perempuan di Masjid
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Menjelang 2026, Ini Ulasan Tren Hunian, Ruang Kerja, dan Wellness di Asia
-
Tren Kota Modern di Asia: Mulai dari Bangunan, Teknologi, hingga Gaya Hidup
-
4 Sepatu Lokal Mirip Samba yang Stylish dan Terjangkau Mulai Rp200 Ribuan
-
Katalog Promo Tebus Murah Alfamart Mulai Rp5 Ribu, Cek sebelum Berakhir!
-
6 Cushion dengan Hasil Akhir Velvet Matte untuk Tampilan Halus seperti Beludru
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
4 Sepatu Lokal untuk Futsal dan Minisoccer yang Lebih Murah dari Adidas
-
Ide Hadiah Tukar Kado untuk Rekan Kerja di Kantor yang Pasti Disukai