Suara.com - Tak semua orang mampu atau dikaruniai bakat menulis indah, tapi semua itu ternyata bisa dipelajari, kok.
Ya, sebenarnya ada ilmu yang khusus mempelajari bagaimana menulis indah, menggerakkan tangan sehingga tercipta huruf dengan goresan yang indah yakni typografi. Itu sebabnya, bagi Anda yang merasa tak memiliki bakat menulis indah bisa mempelajari ilmu typografi.
Di Depok, ada sekumpulan anak muda yang mencoba mengisi waktu dengan kegiatan kreatif, salah satunya Depok Letters. Didirikan sejak 2015 oleh Rinaldi, Depok Letters mengajak anggotanya untuk belajar menulis indah.
"Komunitas ini bergerak di bidang lettering, kaligarfi, dan typografi. Intinya belajar menulis huruf, sih. Siapa saja boleh bergabung, nggak hanya yang bisa menggambar," ujar Jamal, perwakilan Komunitas Depok Letters pada Suara.com.
Jamal mengatakan, sejak didirikan pada 2015 lalu, anggota aktif Depok Letters ada 30 orang. Namun jumlah pengikut mereka di akun media sosial Instagram hampir mencapai 1.000 orang.
Setiap bulannya anggota komunitas Depok Letters berkumpul untuk memperdalam kemampuan mereka dalam menggores tulisan indah. Mereka juga saling berbagi keahlian pada anggota yang masih baru bergabung.
"Kalau mau jadi anggota, nggak perlu ada basic. Siapa pun bisa belajar," ujar Jamal.
Baca Juga: Tak Ada Kick Starter, Berapa Lama Sebaiknya Mengganti Aki?
Selain menambah keahlian baru, Jamal mengatakan bahwa anggota Depok Letters juga berpeluang menjadikan kemampuan menulis indah ini sebagai usaha sampingan. Apalagi, seni tulisan indah ini mulai banyak dilirik sebagai bagian dari dekorasi pada momen-momen spesial seperti pernikahan, ulang tahun, hingga bridal shower.
"Komunitas ini, sih, nggak jualan. Tapi anggotanya bisa menjadikannya sebagai ladang usaha. Kalau sudah mahir, nanti bisa nerima orderan sendiri, bukan atas nama komunitas," tambahnya lagi.
Selain menambah relasi dan keahlian, Jamal mengatakan bahwa bergabung dengan komunitas Depok Letters juga mendatangkan manfaat bagi kesehatan mental. Menurutnya, kehidupan sehari-hari yang memicu stres membuat mereka membutuhkan pengalihan yang positif.
"Apalagi tinggal di Depok tapi kerjanya di Jakarta, harus menghadapi macet setiap hari, nah menulis indah ini kan lambat, harus dinikmati. Jadi bisa mengurangi kejenuhan dan meringankan stres," tambah dia.
Bagi Anda yang berdomisili di Depok dan sekitarnya serta ingin mendalami ilmu typografi lebih lanjut, yuk gabung di komunitas Depok Letters ini. Anda bisa mengikuti kegiatan mereka di Instagram @depokletters. Selain gratis, Anda juga bisa menambah teman dan pengalaman, lho.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow