Suara.com - Four-Way Linking Jadi Cara Pemerintah Tangkal Ancamam Bencana Ini.
Pemerintah Indonesia terus menekankan pentingnya peningkatan kerjasama antar lembaga kesehatan hewan dan kesehatan manusia dalam menangani kasus atau kejadian Penyakit Infeksi Baru/Berulang (PIB) dan penularan penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis) menggunakan platform four-way linking.
Hal tersebut diutarakan oleh delegasi Indonesia yang diwakili oleh Kepala Balai Besar Veteriner Wates dalam forum international "The 3rd Regional Workshop of GHSA Detect 1 (National Laboratory System)" di Bangkok, Thailand, 16-18 Januari 2019.
Platform four-way linking sendiri adalah pertukaran data dan informasi kajian laboratorium kesehatan hewan dan manusia ditambah dengan kajian epidemiologi kesehatan hewan dan manusia sehingga menghasilkan kesimpulan paling cepat dan tepat dalam penanggulangan penyakit tersebut.
Kerangka kerja four-way linking adalah dengan cara meningkatkan kelengkapan data sebuah penyakit PIB dan zoonosis di sebuah daerah yang kemudian dapat dimanfaatkan bersama diantara empat pemangku kepentingan, yaitu epidemiologi kesehatan hewan dan lab kesehatan hewan serta epidemiologi kesehatan manusia dan lab kesehatan manusia.
"Kita telah membuktikan di lapangan bahwa platform four-way linking yang diterapkan untuk menanggulangi kasus-kasus flu burung, anthrax, dan leptospirosis secara nyata dapat mengurangi penyebaran penyakit, baik pada hewan maupun manusia," ujar Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Drh. Bagoes Poermadjaja, M.Sc.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan dari Kementerian Pertanian, Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rassa, Ph.D mengatakan bahwa peningkatan kapasitas tenaga kesehatan hewan dan kesehatan manusia adalah sebuah keharusan demi menghadapi ancaman bencana non alam di masa depan seperti PIB dan Zoonosis.
"Terlebih Indonesia diidentifikasi sebagai salah satu kantung atau hotspot di kawasan Asia Tenggara dengan potensi besar terjadinya PIB dan zoonosis. Pemicunya termasuk ledakan jumlah penduduk dan urbanisasi, perubahan ekologi dan alih guna lahan, pemanasan global serta meningkatnya arus perjalanan orang dan barang lintas negara yang tinggi," kata Fadjar.
Jadi Four-Way Linking solusi pemerintah tangkal ancamam bencana non alam di Indonesia.
Baca Juga: Disebut Mau Menikah, Ahok Bawa Puput Nastiti Devi Temui Oso
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Fashion Meets Performance: Lahirnya Tas Ikonik Paling Timeless Tahun Ini
-
Art Healing Session: Ketika Seni Jadi Obat Hati Pejuang dan Penyintas Kanker Payudara
-
Converse SHAI 001: Fashion Statement Penuh Makna dari Shai Gilgeous-Alexander
-
5 Moisturizer dengan Kandungan Pencerah, Ampuh Hilangkan Flek Hitam di Wajah
-
5 Rekomendasi Sunscreen Murah untuk Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
Cerai dari Zize, Arhan Diduga Dekat dengan Sosok Inka: Langgar Etika Masa Iddah Mantan Istri?
-
Apa Itu Surat Izin Menstruasi yang Sedang Viral? Begini Pesan dan Tujuannya
-
5 Rekomendasi Foundation untuk Tutupi Flek Hitam dan Garis Halus, Nggak Bikin Wajah Kering
-
Mewahnya Lokasi Pernikahan Amanda Manopo di Hotel Langham, Segini Biaya Paketnya!
-
Azizah Salsha Mesra dengan Pria Lain Padahal Baru Seminggu Cerai dari Arhan: Langgar Masa Iddah?