Suara.com - Mengenal Tradisi Toron, Mudik Spesial ala Orang Madura saat Idul Adha
Madura kaya akan budaya dan tradisi. Salah satunya yaitu saat Idul Adha terdapat tradisi 'Toron' atau pulang kampung.
Tidak seperti masyarakat Indonesia pada umumnya.
Jika diluar Madura, Tradisi mudik hanya pada momentum Idul Fitri, dan hajatan tertentu. Di Madura saat Idul Adha juga ada tradisi mudik, namun disebut dengan tradisi 'Toron'.
Abrari Alzael, Budayawan Madura, mengungkapkan, Tradisi Toron di Madura ada dua. Satu Toron (Turun ke bawah), yang kedua Toron Tana (Turun ke tanah).
Toron (bahasa Madura) artinya Turun, Turun bagi orang madura bermakna Turun ke bawah, artinya orang madura yang sedang merantau, menikah, bekerja ke luar daerah, maka mereka akan mudik atau pulang ke kampung halamannya.
"Jadi mudik di Madura itu, tidak hanya Idul Fitri saja, Tapi saat Idul Adha, Maulid Nabi, Hajatan, Famili Haji, Lahiran, kemudian ketika ada keluarga yang Wafat maka orang madura yang sedang merantau pasti pulang kampung," kata Abe sapaan akrab Abrari.
Mereka pulang ke kampung halamannya tiada lain untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarganya masing-masing.
Hal ini dilakukan oleh orang madura agar dapat membangun kembali tali persaudaraan demi terciptanya kekeluargaan yang erat dan mesra.
Baca Juga: Pak Presiden Ngevlog, Mejeng di Rolls-Royce, dan Selamat Idul Adha!
"Jadi saat Idul Adha dan momentum lainnya warga di empat Kabupaten di Madura, mulai Semenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan pasti mudik," terang Abe yang dikenal sebagai Penyair saat mengenyam bangku kuliah di Yogyakarta.
Dikatakan Abrari, Tradisi toron bagi orang Madura merupakan suatu keharusan apabila bekalnya cukup. seperti memiliki kesempatan waktu untuk pulang, memiliki ongkos atau transport, dan kondisinya dalam keadaan sehat.
"Jadi selagi bisa, mereka pasti pulang ke kampungnya," ungkapnya, kepada suara.com. Minggu, (11/8/2019.
Selain bersilaturahmi, dalam tradisi toron biasanya juga diisi dengan nyekar atau nyalase (datang ke kuburan mendoakan para pendahulu). Biasanya hal ini dilakukan oleh warga madura saat usai melaksanakan sholat Idul Adha.
Mereka bersama anak putunya berbondong-bondong datang ke kuburan untuk mendoakan para almarhum yang telah mendahuluinya dengan harapan para sesepuh yang sudah meninggal dunia mendapatkan belas kasihan dari Allah SWT serta syafaat dari Rasulullah.
Sementara Toron Tana atau Turun ke tanah adalah tradisi ritual bagi masyarakat Madura sebagai tanda bahwa seorang bayi sudah dibenarkan dapat menyentuh tanah pertama kali. Biasaya saat bayi berumur 7 bulan atau saat bayi belajar merangkak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow