Suara.com - Pakai Produk Daur Ulang, Ternyata Kita Bantu Serap 528 Ribu Tenaga Kerja.
Tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia masih sangat rendah, hanya berada pada angka 9-10 %. Sebagian besar sampah plastik berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, dan sisanya berakhir di ekosistem seperti lautan.
Jika permasalahan ini tidak segera ditangani, maka diprediksi tahun 2050 jumlah sampah plastik di lautan akan lebih banyak daripada ikan yang hidup di dalamnya.
Kris Widjaja, Pencetus Konsep, Furec mengatakan untuk mengatasi masalah sampah, mengganti kemasan plastik yang tidak ramah lingkungan menjadi kemasan plastik yang dapat didaur ulang sesuai dengan standar merupakan langkah awal untuk mengatasi menumpuknya sampah plastik di Indonesia.
"Memahami bahwa kemasan plastik merupakan kemasan yang paling diminati oleh para pelaku usaha. Oleh karena itu, Primapack memproduksi variasi kemasan plastik dengan menggunakan standar sehingga lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang," ungkapnya kepada Suara.com, Rabu (21/8/2019).
Selain itu ia Kris Widjaja menyampaikan keuntungan lainnya memakai kemasan plastik daur ulang.
"Disamping menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan, menggunakan kemasan plastik berstandar juga dapat menggerakkan roda perekonomian, dimana dapat menciptakan lapangan kerja di bidang industri daur ulang, yang diperkirakan dapat menyerap 528 ribu orang tenaga kerja," sambungnya.
Dengan standar kemasan plastik, sampah plastik dapat didaur ulang menjadi produk-produk rumah tangga seperti kursi, gantungan baju, ember, dan produk lainnya yang dapat dijual kembali ke masyarakat. Ini dapat menjadi solusi yang telah lama kita tunggu untuk mengatasi masalah sampah plastik Indonesia yang begitu besar.
"Kami mengajak semua perusahaan penghasil plastik untuk bersama-sama mengatasi polusi sampah plastik di Indonesia," bebernya.
Baca Juga: Pria Cenderung Kurang Suka Pakai Tas Daur Ulang, Kenapa?
Maka, penting mengedukasi para pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia agar mereka menyadari pentingnya memilih dan menggunakan kemasan plastik yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
"Jika kita lihat gambaran besarnya, menggunakan kemasan plastik yang ramah lingkungan bukan hanya membantu lingkungan kita, tapi juga dapat membantu mendorong perekonomian kita dalam jangka panjang," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
10 Twibbon Hari Batik Nasional, Tidak Perlu Download Bisa Langsung Pasang
-
Syarat dan Cara Daftar Magang Gaji UMP untuk Fresh Graduate, Mulai 15 Oktober 2025
-
Vadel Badjideh Sekolah di Mana? Kini Dinovis 9 Tahun Penjara dan Denda Rp1 M
-
14 Potret Rumah Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa Seharga Rp50 Miliar
-
NI PPPK di Mola BKN Error Tidak Muncul, Ini Solusi dan Nomor CS Pengaduan
-
Punya Flek Hitam? Ini 5 Sunscreen Murah yang Ampuh untuk Cerahkan Wajah
-
Bukan Sarjana Biasa, Gibran Ternyata Bergelar Bachelor of Science Honours
-
Layanan Air Minum Isi Ulang Ini Usung Konsep Usaha Berbasis ESG: Ramah Harga dan Lingkungan
-
Mario Suryo Aji Anak Siapa? Wariskan Bakat Jadi Pembalap dari Sang Ayah
-
Apa itu Bachelor of Science Honours? Gelar Sarjana Gibran dari MDIS