Suara.com - Cegah Demam Berdarah dari Sekarang, Yuk Daur Ulang Sampah!
Sebagian besar wilayah Indonesia masih memasuki masa musim kemarau. Meski demikian, tak ada salahnya untuk mempersiapkan diri menghadapi musim penghujan yang sarat dengan munculnya beragam masalah.
Di musim penghujan, masalah klise seperti banjir dan demam berdarah dengue atau DBD menjadi dua permasalah utama.
Sadar akan ancaman tersebut, Enesis Group bersama kelompok bank sampah BSI, menyelenggarakan acara sosialisasi di kawasan Cakung, Jakarta Timur bertajuk #MerdekaDariNyamuk pada Minggu, (18/8/2019).
"Sebelum masuk musim penghujan, paling tidak sebulan sebelumnya mulai melakukan gerakan 3M plus," kata dr. Shabrina Ghassani Roza saat ditemui Suara.com.
Gerakan 3M plus yang dimaksud adalah pertama; menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air atau tempat penampungan air lainnya. Kedua; menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; serta ketiga memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Untuk urusan daur ulang sampah, Sri Endarwati dari Bank Sampah Induk Gesit Menteng, Jakarta Pusat, merupakan salah satu orang yang paling giat mengkampanyekan gerakan tersebut.
Menurut Sri yang juga menjabat sebagai Direktur di Bank Sampah Rosela, mengelola sampah bukan hanya menguntungkan secara ekonomis tetapi juga lingkungan dan kesehatan terutama di musim penghujan.
"Digarapkan pelatihan daur ulang seperi ini, mau memilah sampah dari rumah, menumbuhkan kepribadian untuk mau menjaga kebersihan," kata Sri dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Usir Nyamuk dari Rumah Tanpa Semprotan, Lakukan 5 Tahapan Ini!
Lewar workshop yang dilakukan Sri dalam acara #MerdekadariNyamuk, ia mengajarkan warga di lingkungan Buaran, Cakung bagaimana mengelola sampah plastik menjadi benda yang memiliki nilai ekonomis seperti dompet, tas dan kerajinan tangan lainnya.
Saat ini, bank sampah di Jakarta baru bisa mengelola sekitar 5 persen dari keseluruhan sampah di DKI Jakarta. Meskk demikian, Sri optimis bank sampah dapat bekerja dengan skala yang lebih besar dan mampu mengelola sampah hingga 20 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda