Suara.com - Saat memasak mi instan, memasukkan bahan-bahan tambahan seperti cabai, sawi hijau, hingga telur tentunya bukan hal baru lagi bagi kita.
Namun, bagaimana jadinya jika seseorang nekat memasukkan tanaman langka saat merebus mi instan?
Baru-baru ini, seorang video blogger asal China yang memiliki 3 juta pengikut sukses mendapat kecaman akibat mengunggah video di kanal Wild Food Brother miliknya.
Dalam video tersebut, pemilik akun Wild Food Brother ini diketahui merebus mi instan bersama tanaman jellyfish snow lotus saat tengah mendaki gunung.
Tanaman yang kerap disebut dengan nama snow rabbit atau jellyfish snow rabbit itu sendiri merupakan tanaman dari spesies campanulales yang tergolong langka.
Dilansir dari SCMP, tanaman itu hanya bisa ditemukan di pegunungan Tibet, Nepal, dan India.
Aksi sang pria memetik dan merebus tanaman langka itu pun sontak menuai kritik dari para pengikutnya. Bahkan, ahli botani pun ikut bersuara.
"Apa kau kekurangan makanan? Bukankah seharusnya ada batas dalam berburu demi kesenangan semata? Jellyfish snow rabbit sudah lama mengalami kerusakan serius dan kami bahkan tidak bisa memetiknya untuk sampel," ujar dosen botani Gu Yourong dari Capital Normal University.
Diketahui, tanaman ini memang belum dilindungi oleh hukum. Meski begitu, banyak orang sudah paham bahwa tanaman snow rabbit tadi termasuk langka.
Baca Juga: Demi Beli Hadiah Ulang Tahun Teman, Wanita Ini Makan Mie Instan Sebulan
Untunglah Wild Food Brother lekas meminta maaf atas insiden itu dan menghapus video yang diunggahnya.
"Warganet telah mengingatkanku bahwa snow rabbit tumbuh sangat pelan dan langka. Memetiknya akan merusak lingkungan," ujar Wild Food Brother.
"Untuk melindungi lingkungan, dan menghindari orang-orang melakukan hal sama, aku memutuskan untuk menghapusnya."
Tidak hanya itu, pemilik kanal ini juga menyebutkan bahwa sebelumnya dia sempat bertanya pada pemilik toko dekat sana mengenai tanaman jellyfish snow rabbit.
Menurut pengakuannya, salah satu pemilik toko menyebutkan jika tanaman tersebut banyak dijual di sana dan boleh dipetik karena tidak ada hukum yang mengaturnya.
Besar kemungkinan, tanaman tersebut akan masuk ke dalam daftar tanaman liar yang dilindungi di China nantinya.
Berita Terkait
-
Sinopsis Bloom Life, Drama China Terbaru Landy Li dan Guo Jun Chen
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
Sinopsis Burning Night, Drama China Terbaru Wang Yu Wen di Youku
-
Mengenal Jinlin Crater, Kawah Modern Terbesar di Bumi
-
10 Fakta Kereta Petani di China yang Disebut-sebut Menginspirasi Indonesia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow