-
Danantara berfokus bawa lebih banyak investor asing di 2026.
-
Tujuannya ciptakan momentum dan kepercayaan investasi di RI.
-
Proyek Waste-to-Energy menarik 200+ perusahaan, buktikan minat global.
Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersiap menjadi magnet utama bagi modal asing pada tahun 2026.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, secara tegas menyatakan bahwa fokus utama lembaga tersebut adalah menciptakan confidence (kepercayaan) dan membawa lebih banyak investasi dari luar negeri demi mendukung program prioritas pemerintah.
Pandu, yang juga dikenal sebagai keponakan dari mantan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut masuknya modal asing adalah kunci untuk menciptakan momentum investasi yang kuat di Indonesia.
"2026 fokus kita di Danantara memang mendukung program pemerintah. Dan juga yang paling penting lagi menciptakan confidence. Jadi memang kita harus bisa membawa investment-investment dari luar negeri ini penting untuk bisa menciptakan confidence itu dan juga momentum investment ke dalam Indonesia," kata Pandu Sjahrir disela-sela acara Business Forum yang digelar di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Pandu Sjahrir menunjukkan bukti konkret betapa tingginya minat asing terhadap proyek-proyek strategis di bawah pengelolaan Danantara, terutama di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
Ia mencontohkan, proyek Waste-to-Energy (WtE) atau pengolahan sampah menjadi energi, yang menjadi salah satu primadona. Dari total 33 proyek yang direncanakan, Danantara memulai dengan delapan proyek tahap pertama. Antusiasme investor luar biasa dimana ada 200 perusahaan yang menyatakan ketertarikan.
Kini, Danantara telah memilih 24 perusahaan yang akan memasuki tahap final bidding untuk proyek WtE gelombang pertama.
"Jadi kalau lihat seperti contoh Waste-to-Energy, kita kan ada 33 proyek yang announce kita mulai dulu dengan 8 proyek, itu pun ada 200 perusahaan yang tertarik sekarang sudah kita sudah pilih 24 perusahaan yang sudah kita publish yang akan masuk final bidding," kata Pandu.
Pandu menambahkan bahwa tahap kedua proyek WtE akan segera diumumkan. Tingginya minat ini menjadi sinyal positif bahwa pasar global menaruh kepercayaan besar pada stabilitas dan prospek bisnis jangka panjang di Indonesia, terutama yang dikelola oleh lembaga sekelas Danantara.
Baca Juga: Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
Sebelumnya, Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan, 24 perusahaan tahap final berasal dari asing. Hal ini memang disengaja untuk mencari pemain yang sudah pengamalan berkecimpung di proyek sampah jadi listrik ini.
"Dari Jepang, dari China, dari Eropa. Kenapa? Karena memang di batch 1 ini kita mau buat tender-nya cukup cepat. Karena itu kita cari pemain yang memang sudah berpengalaman. Kebetulan, karena memang di Indonesia kan belum ada yang incineration," ujarnya.
Stefanus menyebut, 24 perusahaan itu akan fokus menggarap proyek waste-to-energy di tujuh kota, yaitu Bali, Yogyakarta, Bogor, Tangerang, Kota Semarang, Bekasi, dan Medan.
Akan tetapi, dia menjelaskan, perusahaan asing tidak berdiri sendiri menggarap proyek tersebut, karena akan diwajibkan menggandeng perusahaan lokal.
"Mereka kita akan minta untuk mencari partner lokal juga, untuk membentuk konsorsium," katanya.
Adapun daftar 24 perusahaan asing yang akan menggarap proyek waste-to-energy:
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Makin Dekat Desliting, Rugi Bersih Naik Jadi Rp 3,17 T
-
Dorong Ekonomi Indonesia, HSBC Indonesia Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas