Suara.com - Berakhir pekan adalah saatnya menikmati waktu santai, dan bagi pecinta buku ini adalah salah satu waktu tepat untuk menikmati bacaan mengasyikkan. Salah satu bacaan mengasyikkan itu biasanya adalah fiksi dalam bentu novel, atau yang lebih menarik lagi --karena juga bisa dipenggal-penggal-- yakni berupa kumpulan cerpen.
Di antara kumpulan cerpen-cerpen dunia, para penulis maupun kisah-kisah dari Rusia kerap menjadi pilihan tersendiri yang sekaligus juga diapresiasi banyak orang. Hal itu karena biasanya ada keunikan tersendiri, baik dari gaya bertutur maupun latar belakang kisahnya, dalam karya-karya fiksi --termasuk fiksi-fiksi pendek-- Rusia tersebut.
Salah satu contoh yang bisa diketengahkan di sini adalah buku berjudul Antologi Cerpen Rusia ini. Cerpen-cerpen dalam antologi ini bisa disebut merepresentasikan perkembangan kesusastraan Rusia dan juga kondisi masyarakatnya, mulai awal abad ke-19 hingga masa Perang Dunia I dan masa Revolusi.
Bisa disimak beragam perspektif dan gaya di kumpulan ini, mulai dari Pushkin yang romantis, Gogol dengan tragedinya, hingga Tolstoy yang bijak. Ada juga karya Chekov yang penuh satir jenaka nan pahit, Korolenko yang sentimentil, hingga Gorky sang realis; kesemuannya menunjukan dalamnya pemahaman, simpati dan kepekaan mereka terhadap jiwa dan karakter Rusia.
Dari kesunyian padang salju dan gelapnya hutan pinus, dari khayalan asap lampu minyak yang bergelung-gelung serta samovar yang mengepul, dari pesta-pesta meriah di sudut taman yang luas, ditingkahi petikan gitar, para penulis Rusia membangkitkan keindahan yang tak terlupakan. Yakinlah, Anda akan terlena dalam keasyikan menikmati kisah-kisah ini.
Berita Terkait
-
Tak Cuma Horor, Ini 9 Film Adaptasi Stephen King dengan Rating Tertinggi Sepanjang Masa!
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Membaca Buku Self Improvement, Sumber Motivasi atau Malah Toxic Positivity?
-
Anhar Gonggong Tertawa Geli Polisi Sita Buku Franz Magnis Suseno: Harusnya Baca Dulu Isinya!
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan