Suara.com - Dian Suci Rahmawati atau yang akrab disapa Ultraman ini merupakan seniman sekaligus ilustrator yang karyanya terpilih di Biennale Jogja 2019.
Dalam karyanya yang berjudul Apakah Tubuh: Sebuah Ladang di Dalam Rumah ini, Dian Suci Rahmawati ingin berbagai lapisan masyarakat melihat praktik eksploitasi pekerja terselubung.
Ya, siapa sangka eksploitasi pekerja ini ternyata tak hanya terjadi di pabrik melainkan rumah demi rumah.
Ditemui di Jogja National Museum (JNM), perempuan lulusan Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia ini membagikan kisahnya ketika membuat karya seni tersebut.
"Jadi, awalnya muncul ide ketika saya sehabis antar anak sekolah, lewat pasar kemudian tidak sengaja melihat iklan yang menawarkan pekerjaan melipat bungkus cokelat dan bisa dikerjakan di rumah," tutur Dian.
Dari selembar kertas iklan tadi, beribu tanda tanya mulai menghujani Dian Suci Rahmawati.
Ibu tiga anak ini terdorong untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik tawaran pekerjaan itu.
"Jadi benar saja, perusahaan-perusahaan besar tadi menawarkan pekerjaan yang di mana pekerja tadi itu mengerjakan sesuatu dengan upah sedikit kemudian nggak ada tunjangan atau bahkan asuransi lainnya, mereka itu tidak tercatat oleh pemerintah lho," imbuhnya.
Ketika ditanya soal iklan pengeleman teh celup yang kerap tertempel pada tiang listrik dan menawarkan sistem pengerjaan di rumah, Dian juga sempat ikut angkat bicara.
Baca Juga: Pukat Pikat Asia, Pojok untuk Bersantai di Biennale Jogja 2019
"Kalau yang pengeleman ini lebih parah, karena sistemnya kita harus deposit uang dulu seperti Multilevel Marketing (MLM), tapi kebetulan aku fokusnya belum sampai di situ sih," sebut Dian.
Setelah melakukan riset dari kota ke daerah lainnya, Dian mencoba untuk merasakan seperti apa rasanya ketika menjadi pekerja pabrik terselubung tadi.
"Aku akhirnya mencoba membuat karya diabadikan dalam video, nah karya tadi ini bentuknya sama dan aku kerjakan bertahap layaknya seperti yang dilakukan oleh ibu rumah tangga tadi," sebut Dian.
Sebanyak 120 kain sablon dilukisnya menggunakan cat akrilik dengan bentuk pola dinding batu bata.
Proses pengerjaan karya Dian Suci Rahmawati tadi juga diabadikan lewat video time lapse, mulai dari tahap framing, sampai dengan melukis kain sablon.
"Setelah aku mengalami proses seperti pekerja terselubung tadi, gila sih aku sempat tepar 3 hari, dan mereka (ibu rumah tangga yang merangkap buruh) ini melakukannya setiap hari, pikirannya yang penting kelar gitu," imbuh Dian.
Lewat pola dinding batu bata transparan di atas kain sablon ini, Dian ingin menyuarakan, bahwa pekerja terselubung ini ada tetapi sayangnya tidak tercatat oleh pemerintah.
Harapannya dengan karya yang diciptakannya, Dian Suci Rahmawati ingin hak buruh pekerja rumahan ini lebih diperhatikan oleh pemerintah dan perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Dian Suci Rahmawati juga berharap, para buruh rumahan ini mau memperjuangkan hak-haknya mendapatkan tunjangan dan upah layak dari hasil yang dikerjakan mereka di rumah.
Ketika ditanya tentang keikutsertaanya dalam Biennale Jogja 2019, Dian Suci Rahmawati mengaku senang karyanya dapat diterima banyak khalayak.
Dirinya berharap dapat terus berkarya dan menyuarakan hak-hak para pekerja, khususnya kaum perempuan seperti ibu rumah tangga.
Berita Terkait
-
Tak Peduli Status Non-Aktif, Uya Kuya Terbang ke Jember Sambut Jenazah PMI dari Hong Kong
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
3 Tipe Honda Civic Bekas Incaran Pekerja Muda: Gengsi Dapat, Harga Bersahabat
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
PPPK Paruh Waktu Dapat Tunjangan Tambahan dan Gaji ke-13, Ini Bedanya dengan ASN
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Bayi Tahan Lama untuk Dewasa, Bikin Wangi Badan Lembut dan Memikat
-
Profil dan Pendidikan Ulta Levenia, Puji Prabowo Lawan Tekanan Asing
-
Kronologi Lengkap Kisruh Ferry Irwandi vs TNI: Dari Lapor Polisi Hingga Berakhir Damai
-
Bye-bye Kerutan Halus! 5 Rekomendasi Krim Pagi Anti-Aging Ajaib untuk Usia 35 Tahun ke Atas
-
Pendidikan dan Jabatan Mentereng Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya
-
Apa Itu Eat the Rich? Topik yang Picu Debat Panas di X
-
Terpopuler: Tasya Farasya Cerai, Pratama Arhan Rujuk dengan Azizah Salsha?
-
Berapa Gaji Tasya Farasya yang Diduga Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
-
Profil Sushila Karki: Perdana Menteri Nepal Baru yang Dipilih Rakyat Lewat Aplikasi Discord