Suara.com - Setiap makhluk hidup di dunia ini mempunyai hak untuk bahagia dengan cara masing-masing. Namun, apakah kamu pernah mendengar bahwa uang bisa membeli kebahagiaan?
Banyak sekali yang beranggapan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Namun ternyata, ada seorang profesor Harvard yang membuktikan bahwa uang memang bisa membeli kebahagiaan.
Dilansir dari laman The Standard, profesor Harvard Business School Ashley Whillans mengungkapkan tentang hal tersebut melalui sebuah podcast Harvard Business Review .
Ashley mengungkap bahwa uang bisa digunakan untuk membeli lebih banyak waktu luang dan terbukti membuat orang menjadi lebih bahagia.
Ia pun memberikan contoh sederhana, yaitu kebiasaan menyuruh orang lain atau memanfatkan mesin bantu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga daripada melakukannya sendirian.
Uang ternyata memang bisa membeli kebahagiaan. Hal tersebut kadang berlaku untuk sesuatu yang tidak disadari banyak orang, seperti punya banyak waktu lengang karena tidak mencuci baju atau menyapu rumah.
Selanjutnya berbicara tentang skala yang lebih besar, uang bisa membuat hati lebih bahagia dengan cara membeli atau menyewa rumah yang lokasinya dekat kantor sehingga tak perlu menghabiskan banyak waktu di jalan.
Namun, banyak orang memilih untuk melewatkannya karena tentu tak mau mengeluarkan uang lebih banyak.
Berdasarkan penelitian, Ashley melihat, sebagian orang merasa bersalah. Misalnya saja ketika harus menyuruh orang lain mencuci atau membersihkan rumah meski tahu itu bisa memberi mereka kenyamanan dan kebahagiaan lebih.
Baca Juga: Temukan Makna Bahagia, Ini Mantra Self Love Andalan Meghan Markle
Walau demikian, nampaknya kebanyakan orang memang suka menggunakan uang mereka untuk membeli lebih banyak waktu luang.
Namun, tentu saja harus menyesuaikan dengan kemampuan. Hal ini juga berguna untuk kamu agar tidak merasa bersalah setelahnya. Jadi, disarankan untuk fokus pada nilai yang didapatkan daripada uang yang dikeluarkan.
"Hanya dengan hal simpel seperti berpikir menggunakan uang untuk punya lebih banyak waktu bebas, itu bisa membuat orang merencanakan waktu mereka sedikit lebih baik," ungkap Ashley.
"Jika aku ingin mengeluarkan biaya ini untuk waktu bebas lebih banyak, maka aku akan memastikan aku benar-benar menikmati waktu bebas yang aku punya," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
7 Rekomendasi Sheet Mask untuk Traveling, Praktis Dipakai saat Perjalanan
-
Apakah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Libur? Ini Keputusannya Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Apakah Musim Hujan Tetap Butuh Sunscreen? Ini 7 Rekomendasi Produknya yang Tidak Lengket Terkena Air
-
30 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2025 Gratis dan Cara Memasangnya
-
7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
-
7 Serum Kolagen Terbaik untuk Atasi Tanda Penuaan, Cocok Dipakai Wanita Mulai Usia 30 Tahun
-
30 Ucapan Hari Sumpah Pemuda Penuh Makna untuk Dibagikan ke Sosial Media
-
10 Sunscreen Waterproof yang Tidak Luntur Terkena Air Hujan, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
8 Bedak Padat Murah yang Mengandung SPF: Mulai Rp20 Ribuan, Cocok untuk Harian
-
Negara Mana Saja yang Pakai Bahasa Portugis? Indonesia Mau Masukkan Sebagai Mapel Sekolah