Suara.com - Menengok Asemka, Area Penjaja Terompet Musiman Jelang Tahun Baru 2020
Pasar Asemka yang terletak di Jalan Asemka-Petokongan, Pasar Pagi, Jakarta Barat, bisa jadi merupakan salah satu area paling semrawut di Provinsi DKI Jakarta. Jalanan sempit dengan aneka rupa penjaja mainan serta perlengkapan rumah berdiam membuat lapak di kiri dan kanan jalan. Belum lagi lalu lalang pembeli serta wisatawan yang awalnya berniat hanya liat-liat saja.
Menjelang Tahun Baru seperti sekarang, ada dua jenis jualan baru yang ramai dijual dan dicari oleh orang-orang ke sana. Dua hal tersebut adalah terompet dan rupa-rupa petasan.
Ketika Suara.com menyambangi Pasar Asemka pada Senin, 30 Desember 2019 ini, nampak penjual terompet berjejer di kiri-kanan jalan. Beberapa di antaranya bahkan menjual terompet bukan di lapak dadakan tetapi toko permanen.
Ada dua jenis terompet paling umum yang bisa ditemui di sana. Satu yang terbuat dari plastik dan satunya terbuat dari kertas yang dibentuk aneka rupa.
Ale, penjual terompet plastik asal Tangerang mengaku bahwa jenis terompet plastik yang ia jual sudah sangat populer sejak setahun lalu. Jenis terompet itu diklaim lebih tahan lama meski dijual dengan harga yang lebih mahal.
"Ini (terompet) kalau kata kita datangnya dari China," jawab Ale yang sehari-harinya berjualan sepatu kepada Suara.com.
Terompet dari China tersebut mulai dilirik oleh masyarakat Indonesia untuk menyemarakkan pergantian tahun. Ada dua jenis terompet plastik, ada yang ditiup dan ada yang dipompa dan disembut air horn. Dua terompet tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu.
Di sisi lain, terompet kertas juga masih menjadi terompet pilihan utama masyarakat Indonesia. Dihargai mulai dari Rp 8 ribu, terompet tersebut masih banyak dicari sebagai pelengkap pesta tahun baru. Usman, penjual terompet musiman asal Cikarang, mengatakan ia biasa datang ke Jakarta hanya untuk menjual terompet menjelang tahun baru.
Baca Juga: Bupati Bogor Keluarkan Surat Edaran Larang Tiup Terompet saat Tahun Baru
"Datang dari Sabtu (28/12) jualan terompet sampai tanggal 31," katanya.
Usman mengaku membawa sekitar ratusan terompet kertas yang dibuat langsung oleh masyarakat di kampung halamanya, Desa Sukatani, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Seperti sebuah tradisi, tahun baru menjadi ladang rejeki sendiri warga Sukatani. Sebagian warga mendadak menjadi seniman dan membuat terompet, sebagian lainnya merantau ke Jakarta untuk menjual karya terompet mereka.
Dan meskipun imbauan merayakan tahun baru dengan tenang tanpa terompet dan petasan berhasil menurutkan omset mereka, tapi bagi Ale dan Usman, melangsungkan tradisi dengan menjaja terompet masih akan menjadi pilihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura