Suara.com - Di momen perayaan Valentine's Day (Hari Valentine) atau Hari Kasih Sayang seperti saat ini, biasanya banyak hotel atau tempat romantis lainnya di seluruh dunia yang dipenuhi pelanggan. Rata-rata mereka akan berpasangan, apakah itu suami-istri, pasangan kekasih, atau sekadar pasangan "kasual" yang tengah ingin bermesraan.
Namun tentu saja, para manajer hotel, juga tempat-tempat dengan layanan khusus seperti spa, tidak pada momen Valentine ini saja menerima pasangan atau pelanggan yang ingin bermesraan, atau tepatnya yang tengah punya hasrat seksual. Hampir saban hari sepanjang tahun, mereka selalu akan menerima dan berhadapan dengan para pelanggan seperti itu.
Belum lama ini, sekelompok manajer hotel dan spa dalam sebuah survei mengungkap apa-apa saja request atau pertanyaan spesifik terkait seks yang kerap ditanyakan pelanggan. Sebagaimana dirangkum Mirror.co.uk, berikut 6 pertanyaan terkait seks atau request khusus yang kerap disampaikan pelanggan tersebut:
1. Apakah saya bisa terangsang saat dipijat?
Bagi laki-laki khususnya, teransang secara seksual bisa saja terjadi baik karena faktor pikiran atau perasaan, maupun juga karena faktor fisik. Untuk yang terakhir ini, biasanya aktivitas pijat atau massage kerap menjadi pemicunya. Hal itu karena memang bagian-bagian tubuh hingga ke sudut-sudut tersembunyinya bakal disentuh oleh pijatan, yang dalam hal ini akan potensial memicu ransangan seksual terutama jika dilakukan pemijat atau terapis wanita.
Masalahnya, apakah ransangan itu memang sesuatu yang diinginkan muncul oleh sang pelanggan pijat sendiri, atau justru ingin dihindari karena misalnya ia memang cuma ingin dipijat dan merelaksasikan tubuhnya? Lantas, kalaupun tidak masalah ketika akhirnya mereka terangsang, yang biasanya melibatkan alat vital yang mengeras, akan bagaimana selanjutnya?
Ini biasanya kemudian akan berkaitan lagi dengan pertanyaan: apakah sang pelanggan (pria) dan terapis (wanita) misalnya, bisa melanjutkan "kesepakatan" mereka dengan aktivitas yang lebih dari pemijatan? Apakah si pelanggan berminat melangkah ke situ, dan apakah juga sang terapis sendiri mau melayani "kesepakatan baru" itu? Ini akan jadi pertanyaan lainnya lagi.
2. Apakah aman berhubungan seks di bak mandi atau kolam air panas?
Pertanyaan ini biasanya disampaikan para pasangan, biasanya yang memang berencana menggunakan fasilitas mandi dan berendam atau berenang itu untuk kegiatan intim penuh hasrat. Dan memang pertanyaan ini lebih mengarah ke soal yang berhubungan dengan keamanan, bahkan malah ke aspek kesehatan.
Baca Juga: Ogah Bayar Full Usai Dilayani di Hotel, Herdi Cekik PSK hingga Tewas
Namun nyatanya, meski tahu bahwa rata-rata manajer hotel dan spa mungkin tak akan bisa memberi jawaban, tetap saja banyak pelanggan yang suka bertanya. Biasanya mungkin, pertanyaan ini memang tidak disampaikan secara terbuka, di lobi atau di meja penerima tamu misalnya, melainkan mungkin lebih secara diam-diam atau bahkan lewat saluran telepon.
3. Bisa minta layanan kamar (room service) yang "spesial"?
Ini termasuk yang kerap ditanyakan oleh pelangan atau tamu hotel, baik sejak awal ketika memesan kamar dan check-in, hingga ketika mereka sudah berada di dalam kamarnya. Room service atau layanan kamar 'spesial' yang ingin diminta itu sendiri juga biasanya beragam, bahkan kadang melibatkan hal-hal atau benda-benda aneh.
Mulai dari misalnya pesanan ekstra shampo, krim pelembab, madu, lilin, bumbu-bumbuan, hingga makanan-minuman tertentu, ataupun perlengkapan tidur, bisa masuk dalam bagian request layanan kamar seperti ini. Tapi bukan itu saja, tidak jarang pula yang dituju justru adalah pengantarnya; misalnya minta pesanan khusus diantar staf wanita atau pria muda, atau minta layanan dari orang spesifik dengan alasan tertentu, dan sebagainya.
4. Bisakah menonton saluran TV dewasa?
Ini termasuk yang kerap ditanyakan oleh para tamu atau pelanggan sebuah hotel, terutama sekali mereka yang datang berpasangan. Tentu saja, saluran TV dimaksud bukan sekadar yang berkategori tayangan kalangan dewasa, tapi yang lebih spesifik berisikan konten-konten, baik film maupun musik dan sebagainya, yang berhubungan dengan aktivitas seks, hingga film porno itu sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow