Suara.com - Setelah beberapa minggu melakukan kebijakan mengisolasi diri di rumah, tak bisa dipungkiri jika rasa bosan mulai melanda. Bukan cuma dalam hal aktivitas sehari-hari, lockdown ternyata juga berpengaruh pada dinamika pasangan.
Salah satu dampak negatif tersebut adalah naiknya tingkat perselingkuhan. Rasa frustrasi akibat terjebak dengan pasangan rupanya telah membuat beberapa orang memilih berselingkuh lewat situs kencan online.
Melansir Daily Star, contoh nyata tersebut dapat ditemui di Inggris. Setelah dua minggu melakukan lockdown, tingkat aktivitas di situs perselingkuhan dikabarkan naik 15%.
IllicitEncounters.com, situs kencan yang dikhususkan untuk orang-orang menikah, juga melaporkan adanya peningkatan anggota laki-laki sebanyak 18% dan anggota perempuan sebanyak 12%.
Usut punya usut, hal ini disebabkan karena isolasi diri dan krisis Covid-19 telah membuat mereka melihat kelemahan yang ada dalam suatu hubungan serta menginginkan hal baru.
Hal ini juga dibenarkan Jessica Leoni, pakar di balik situs IllicitEncounters.com. Menurutnya, pasca krisis berakhir, tingkat perselingkuhan dan seks akan meningkat drastis.
"Perselingkuhan meningkat karena rasa frustrasi terjebak di rumah. Mereka bertengkar dengan pasangan hidup mereka dan ingin hubungan yang baru."
"Kami juga melihat naiknya penggunaan Skype dan Facetime untuk berselingkuh serta melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang baru," tambah Jessica Leoni.
Di sisi lain, krisis Covid-19 juga membantu orang-orang yang terjebak di hubungan tidak bahagia untuk menyadari pentingnya memulai hal baru.
Baca Juga: Mudik dari Jakarta karena Corona, Suami Dapati Istri Selingkuh dengan Kades
Sebagai akibat, tingkat perceraian pun diprediksi ikut naik begitu kebijakan lockdown dan isolasi diri selesai diterapkan.
"Tingkat perceraian ada pada titik terendah selama 50 tahun sebelum krisis ini dimulai," ungkap Jessica Leoni. "Namun, tingkat perceraian pasti akan meningkat sebagai respons krisis ini."
Penyebab lainnya, krisis Covid-19 telah memicu peningkatan stres. Padahal, stres merupakan salah satu penyebab utama rusaknya sebuah hubungan.
"Tanpa hal-hal untuk mengalihkan perhatian dan kesempatan untuk bertemu teman-teman, pasangan akan menyadari betapa sedikitnya hal yang bisa mereka bicarakan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?