Suara.com - Berdasarkan data WHO, kanker menjadi salah satu jenis penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian terbesar kedua di dunia dan bertanggung jawab atas sekitar 9,6 juta kematian di tahun 2018.
Bahkan secara global, sekitar satu dari enam kematian disebabkan oleh penyakit kanker.
Di sisi lain, penggunaan rokok atau produk tembakau yang dibakar yang menghasilkan lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya dituduh sebagai faktor risiko tertinggi dan bertanggung jawab atas sekitar 22 persen kematian akibat kanker.
Di sisi lain, Profesor Emeritus University of Auckland New Zealand sekaligus Mantan Direktur Departemen Penyakit Kronis dan Promosi Kesehatan WHO, Profesor Robert Beaglehole, mengatakan bahwa WHO kehilangan kesempatan untuk mengurangi penyakit kanker, jantung, dan paru-paru jika tidak merangkul inovasi produk tembakau alternatif.
"Mendorong orang untuk beralih ke produk alternatif yang lebih rendah risiko dapat membuat perbedaan besar pada permasalahan penyakit di tahun 2030 mendatang, jika WHO mendukung gagasan itu, alih-alih melarangnya," jelasnya.
Kritik terhadap kebijakan WHO turut disuarakan oleh ahli dari School of Global Public Health New York University, Profesor David Abrams, yang mengklaim rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok biasa.
Perokok yang telah beralih sepenuhnya ke produk tembakau alternatif dianggap telah membuktikan adanya perbaikan kesehatan.
"Namun, WHO terus mengampanyekan larangan langsung atau regulasi ekstrem bagi produk tersebut. Apakah masuk akal untuk melarang produk yang jauh lebih aman ketika rokok tersedia di mana-mana?" tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ahli Epidemiologi University of Nottingham sekaligus Direktur Pusat Studi Tembakau dan Alkohol Inggris, Profesor John Britton, juga meminta WHO untuk kembali fokus mencapai tujuan awalnya.
Baca Juga: Pakar Sebut WHO Anti-Produk Tembakau Alternatif, Alasannya?
WHO dianggap membutuhkan strategi yang berbeda untuk mengurangi permasalahan penyakit yang diakibatkan dari rokok.
"Kita tahu WHO menerapkan pengurangan risiko di bidang kesehatan masyarakat lainnya, termasuk untuk obat-obatan terlarang dan kesehatan seksual. Namun, pendekatan berhenti atau mati' bagi perokok serta menentang pengurangan risiko dari rokok itu tidak masuk akal," kata John.
Kritik tersebut diberikan kepada WHO setelah banyak pakar mengatakan bahwa WHO telah kehilangan arah dalam menyelesaikan permasalahan merokok secara global karena sikap WHO yang digambarkan "antiproduk tembakau alternatif."
Sampai saat ini, produk rokok alternatif masih menuai kontroversi dan dianggap sebagai produk yang memiliki efek negatif yang sama dengan rokok konvensional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ayam Krispi Selalu Jadi Juara: Makanan Andalan yang Buka Banyak Peluang Bisnis
-
7 Serum Antioksidan untuk Kulit Kering, Efektif Melembapkan dan Mencerahkan
-
4 Shio Paling Beruntung 8 November 2025, Manfaatkan Peluang dan Sikap Positif
-
5 Pilihan Sunscreen Emina untuk Remaja: Aman, Anti Kusam, dan Harga Terjangkau
-
Ramalan Zodiak 8 November 2025: Cancer Hindari Drama, Scorpio Masih Terbayang-bayang Masa Lalu
-
5 Moisturizer untuk Kulit Berminyak dan Pori-Pori Besar, Wajah Auto Licin dan Glowing
-
Terpopuler: Doa hingga Susunan Upacara Hari Pahlawan Disorot Jelang 10 November 2025
-
5 Rekomendasi Foundation OMG untuk Kulit Sawo Matang dan Tips Memakainya
-
5 Rekomendasi Sepatu Padel Wanita Terbaik dan Murah, Mulai Rp200 Ribuan
-
5 Serum Niacinamide di Bawah Rp50 Ribu, Bantu Samarkan Flek Hitam