Suara.com - Kuku merupakan salah satu bagian tubuh yang penting untuk dirawat. Agar kuku tetap rapi dan cantik, tidak sedikit kaum Hawa yang gemar mengunjungi salon perawatan kuku.
Namun, tidak hanya mempercantik kuku, seorang nenek di Inggris mengklaim bahwa manikur juga berhasil menyelamatkan nyawanya dari kanker.
Joan Martindale adalah nenek 73 tahun yang rajin melakukan manikur setiap bulannya. Joan sudah berteman dengan ahli perawatan kuku di salon selama 10 tahun.
Awalnya, Joan menyadari bahwa ada perubahan pada kuku tangan dan kakinya. Kuku Joan menjadi lebih lebar, bulat, dan melengkung.
Saat itu, Joan sebenarnya sudah mengalami tanda-tanda kanker yang berupa nail clubbing. Joan juga sudah mencari tahu lewat Google, tapi berusaha meyakinkan diri bahwa itu bukan tanda-tanda kanker.
Meski begitu, ahli perawatan kuku Joan yang bernama Linda Bartram berpikiran lain. Saat Joan datang untuk perawatan kuku pada Maret silam, Linda memintanya untuk lekas mengunjungi dokter.
Joan lantas didiagnosa memiliki kanker paru-paru dan harus menjalani operasi untuk menyingkirkan tumor sebesar 4 mm. Joan juga diminta menjalani kemoterapi.
"Pergi ke salon untuk manikur menyelamatkan nyawaku. Aku terkejut dia dapat tahu hanya dengan melihat kuku tanganku," kata Joan, seperti dikutip dari Daily Mail.
"Aku memberitahunya (ahli perawatan kuku) bahwa aku akan selamanya berterima kasih, begitu pandemi COVID berakhir, kami akan makan bersama."
Baca Juga: Ini Alasan Bangsawan Inggris Dilarang Mengecat Kuku Berwarna Cerah
Nenek 73 tahun ini mengaku bahwa dulu dia memang punya kebiasaan merokok 20 batang sehari. Joan berhenti di tahun 2013, tapi beralih menggunakan vaping.
"Tanda-tanda pertama muncul setelah Natal ketika tumit dan kakiku membengkak. Aku pergi ke dokter dan mereka bilang itu cuma bengkak karena kelebihan air. Mereka memberiku obat tapi kondisiku tidak membaik," jelas Joan.
Barulah saat pergi melakukan manikur, Joan sadar bahwa kondisinya serius dan dia harus segera ke dokter.
"Dia (Linda) bilang dia tidak mau membuatku marah, tapi dia merasa ada yang salah dengan kukuku dan dokter harus memeriksanya."
Sejak menjalani operasi pengangkatan kanker dan melakukan kemoterapi, Joan pun berhenti menggunakan rokok elektrik. Si nenek juga merasa optimis dengan kondisinya.
"Aku akan selamanya berterima kasih pada Linda karena dia sudah mendorongku dan berkata aku harus melakukan sesuatu."
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng