Suara.com - Strabucks awalnya hanya sebuah toko kecil yang menjual biji kopi di Seattle, Amerika Serikat. Namun kekinian, Starbucks sudah bisa dibilang menguasai pasar pangsa kopi di seluruh dunia.
Melansir situs resmi www.starbucks.co.id, Rabu (7/10/2020) gerai pertama Starbucks Indonesia berada di Plaza Indonesia. Gerai ini dibuka pada 17 Mei 2002. Terhitung, sampai dengan bulan Januari 2018 lalu, telah terdapat 326 gerai Starbucks di Indonesia.
Gerai kopi yang banyak digandrungi milenial ini, ternyata menggunakan strategi pemasaran decoy effect untuk meningkatkan penjualan mereka.
Hal ini diungkap oleh akun jejaring sosial TikTok @finfolkmoney. Video singkat yang diunggah akun tersebut menunjukkan, bagaimana strategi penjualan mereka ini terbukti ampuh menggaet pelanggan.
Starbucks menyediakan 3 ukuran untuk setiap minumannya. Untuk ukuran terkecil yakni tall dengan kapasitas 355 ml, grande 473 ml, dan venti 592 ml. Di ukuran gelas inilah strategi pemasaran decoy effect bermain.
Akun @finfolkmoney menarik contoh misal segelas americano ukuran tall dibanderol Rp 32 ribu, grande seharga Rp 35 ribu dan venti seharga Rp 37 ribu.
Jika hanya ada dua pilihan (tall dan grande), kebanyakan konsumen akan memilih tall karena merasa grande mahal. Tetapi saat dimunculkan opsi ketiga, yaitu venti, rata-rata orang akan memilih grande.
Biasanya, saat ada dua pilihan, orang akan memilih sesuai dengan kebutuhan. Namun pertimbangan ini bisa berubah saat ada 3 pilihan.
Strategi pemasaran ini menggunakan trik psikologi cukup jitu. Yang mana umumnya, konsumen ingin mengambil pilihan aman atau berada di tengah.
Baca Juga: Kerap Lembur? Simak 5 Tips Atasi Ngantuk Tanpa Harus Minum Kopi Berikut Ini
Dalam artian, dari ketiga pilihan tersebut mereka akan memilih harga yang lebih murah namun memiliki kuantitas lebih banyak.
Decoy effect, pertama kali dijelaskan di Journal of Consumer Reasearch oleh Joel Huber, John Payne dan Christoper Puto pada 1982. Strategi ini merupakan bagian dari ilmu psikologi yang telah digunakan secara luas oleh produk maupun layanan untuk mendongkrak penjualan agar lebih banyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Asia Low-Carbon Buildings Transition Bantu Indonesia Wujudkan Bangunan Rendah Emisi
-
Ramai Siswa Keracunan, Bagaimana Cara Kerja SPPG Sediakan Menu MBG?
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal
-
Sering Digunakan di Medsos, Apa Arti Sybau Dalam Bahasa Gaul?
-
Bukan Sekadar Daging Bakar: 3 Tips Bikin Pengalaman Makan Steak Makin Berkesan
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
5 Parfum Pucelle Wangi Segar, Murah Meriah Buat Anak Sekolah!
-
4 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk Kulit Bruntusan, Cuma Rp30 Ribuan Bikin Wajah Glowing
-
Ngidam dalam Pandangan Islam, Benarkah Tipu Daya Setan seperti Disebut Suami Kartika Putri?
-
Kulit Berjerawat Pakai Sunscreen Wardah Warna Apa? 3 Varian Ini Paling Aman dan Ramah di Kantong