Suara.com - Akhir bulan Oktober akan berlangsung libur panjang, semua masyarakat tentu sudah memiliki rencana untuk berwisata. Namun, tetap protokol kesehatan patut wajib dijalankan untuk mencegah penularan Covid-19.
Laura Navika Yamani, seorang Epidemiolog dari FKM Universitas Airlangga, mengaku bahwa tidak dipungkiri akan terjadinya lonjakan penularan di tempat-tempat wisata. Terlebih, masyarakat juga sudah mulai merasakan kejenuhan di rumah saja.
“Kita nggak bisa melarang rakyat Indonesia untuk melakukan liburan. Tapi ini juga tergantung dari masyarakatnya, artinya masyarakat harus tetap mentaati protokol kesehatan,” ujar Laura dalam diskusi secara virtual, Jumat (23/10/2020).
Menurutnya, pemerintah harus berkolaborasi dengan pengusaha tempat wisata, restoran, hingga perhotelan untuk mengedukasi dan mensosialisasi kepada masyarakat soal protokol kesehatan di tempat umum, agar selain bisa menikmati liburan dengan bahagia, juga merasa aman.
Lebih lanjut, kata dia, sebaiknya masyarakat menghindari tempat wisata air, karena itu akan membuat setiap orang berkerumun tanpa mentaati protokol kesehatan, dan berpotensi menularkan lewat air.
“Untuk wisata air ini memiliki potensi, karena kan ini virus tidak bisa diidentifikasi mana yang membawa virus atau mana yang enggak. Jadi jika ditanya risikonya, pasti akan ada risiko bila liburan di tempat-tempat wisata air,” jelasnya.
Dia menambahkan, virus ini memiliki potensi menularkan lewat air yang masuk ke mulut, hidung, dan mata saat berenang. Jadi itu harus dihindarkan, risikonya memang sudah ada, tapi secara penelitian belum membuktikan.
Laura berharap masyarakat bisa memilih tempat-tempat wisata yang yang secara kapasitas secara pengunjung tidak terlalu banyak. Jadi ketika pengunjung datang membludak orangnya, jangan sampai masuk ke tempat tersebut karena itu akan berisiko untuk tertular.
“Untuk masyarakat yang ingin liburan dan berwisata harus memiliki standar, jadi tidak boleh memaksakan diri untuk berlibur jika memang kondisi kesehatannya sedang sakit atau memaksakan liburan dengan membawa bayi atau balita, lansia yang memiliki komorbid,” tuturnya.
Baca Juga: Pandemi, Libur Panjang? Coba Ajak Anak Berkebun di Rumah, Ini Tipsnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Promo Superindo Hari Ini 1 Oktober 2025: Diskon Kopi, Susu, dan Kebutuhan Harian
-
30+ Ide Nama Panggilan Nenek yang Unik dan Kekinian, Biar Terlihat Muda
-
Ramalan Zodiak 1 Oktober 2025: Peluang Baru di Awal Bulan untuk 12 Bintang
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya