Suara.com - Bagi sebagian orang, pendidikan adalah sesuatu yang mewah. Jangankan untuk melanjutkan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi, untuk menggenapkan wajib belajar 12 tahun saja bisa jadi sebuah tantangan besar.
Terlepas dari itu, ada beberapa keuntungan saat seseorang melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Berikut ini lima keuntungan menempuh pendidikan tinggi seperti yang diterangkan Produk dan Ops. Manager PT Penggadaian, Indra Steiven Manafe, S.T., Msc, dalam acara webinar, Kamis (5/11/2020).
1. Jadi spesialis
Melanjutkan pendidikan itu artinya mendalami satu bidang ilmu. Saat ilmu dipelajari lebih dalam, maka Anda akan jadi seorang pakar atau spesialis keilmuwan, dan Anda memiliki keunggulan untuk itu. "Yang penting kita benar-benar tahu ilmu kita, mau belajar apa. Misalnya kita mau ahli di ekonomi, berarti kuliah ambil jurusan ekonomi," terang Indra.
2. Penentu karir
Meski banyak orang menganggap karirnya kerap tidak sesuai dengan karakter mereka, tapi saat Anda melanjutkan pendidikan maka karir akan mudah lebih terarah. "Pendidikan jadi penentu karir kita, minimal S1 apa, S2 jurusan apa, seiring pendidikan penting sebagai batu loncatan untuk berkari," jelas Indra.
3. Peluang masa depan
Meski tidak harus bekerja, tapi melalui pendidikan maka peluang sukses akan lebih tinggi. Termasuk melalui pendidikan biasanya orang lain akan lebih menghargai diri Anda.
4. Bisa terus menerus belajar
Saat melanjutkan pendidikan ini artinya Anda selalu mengasah kemampuan berpikir dan itu membuat kemampuan mengingat Anda jadi lebih tajam, apalagi manusia disebut bisa mati jika tidak belajar dan menerima informasi.
5. Memperluas networking atau relasi
Melanjutkan pendidikan sama artinya dengan Anda mampu memperluas relasi, mengenal orang baru dari kelas perkuliahan Anda, dan ini adalah cara membuat jaringan relasi Anda semakin berkembang dan maju.
"Menempuh pendidikan kita bisa memperluas networking kita, karena kalau direvolusi 4.0 sekarang, itu networking sesuatu banget yang harus kita punya, atau kalau enggak kita kaya seorang yang tinggal di pulau sendirian nggak ada teman," tutupnya.
Baca Juga: Usia Berapa Anak Perlu Diberikan Pemahaman Edukasi Seks? Ini Kata Psikolog
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
5 Moisturizer Non-Comedogenic untuk Acne Prone Skin, Bebas Clog Kulit Tetap Lembap
-
Tema dan Link Downlod Logo Resmi Hari Pahlawan 2025, Lengkap dengan Makna dan Filosofinya
-
10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
-
6 Rekomendasi Serum Retinol untuk Pekerja Malam, Lawan Penuaan Meski Kurang Tidur
-
Cara Mudah Cek BPOM Kosmetik Pakai Barcode, Pastikan Produkmu Aman dan Asli!
-
8 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik Temuan BPOM: Dari Merkuri hingga Pewarna Karsinogenik
-
Apakah Sunscreen Bisa Menghilangkan Flek Hitam? Ini 5 Rekomendasi yang Punya Kandungan Pencerah
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
-
Hari Pahlawan 2025 Jatuh pada Hari Senin, Siswa Libur atau Tidak? Cek Aturan Resminya
-
Kulitmu Masih Muda, Jangan Dibebani! Begini Panduan Skincare Anti Ribet ala Dokter