Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut pola pikir masyarakat Indonesia kurang mengapresiasi berbagai macam kreativitas anak bangsa yang sebenarnya lebih dibutuhkan pada masa krisis akibat Pandemi Covid-19.
Nadiem mengatakan pola pikir masyarakat selalu lebih mengapresiasi seseorang dari hasil nilai tes tertulis semata, bukan inovasi yang lahir dari kreativitas.
"Kreativitas anak Indonesia itu luar biasa sebenarnya, cuma sistem kita kadang-kadang tidak mengapresiasi kreativitas, lebih mengapresiasi kemampuan kognitif saja. Dapat angka yang baik dalam suatu tes berstandar tapi tidak melihat ke potensi produktivitas dan kreativitas yang sebenarnya itu jauh lebih penting di dunia masa depan," kata Nadiem dalam sebuah webinar, Kamis (5/11/2020).
Dia mencontohkan, selama masa pandemi ini banyak inovasi yang muncul baik dari pelajar dan mahasiswa yang ingin berkontribusi membantu negara menangani pandemi.
"Kita belum pernah melihat jumlah relawan yang membantu, bukan hanya dari fakultas kesehatan, di berbagai macam fakultas, mahasiswa turun tangan membantu melakukan berbagai macam inovasi, dari alat APD, membantu tracing, dan volunteer di berbagai macam covid center, dan lain-lain," ucapnya.
Selain itu, guru dan dosen juga tak ketinggalan untuk turut membantu negara menangani pandemi dengan membuat tugas lebih kepada proyek pengabdian masyarakat.
"pandemi ini bagi banyak dosen penggerak ini merupakan satu kemerdekaan karena ada lebih banyak fleksibilitas, orang lebih terbuka, tidak melihat birokrasi, tidak melihat konsekuensi administratif tapi apa yang bisa kita lakukan untuk memastikan pembelajaran dan inovasi masih terjadi," pungkas Nadiem.
Berita Terkait
- 
            
              Jejak Najelaa Shihab: Kakak Najwa di Pusaran Grup WA Nadiem, Revolusi Pendidikan di Tangannya
 - 
            
              Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
 - 
            
              Skandal Chromebook: Pengacara Nadiem Tunjuk Hidung Stafsus, Siapa Dalang Sebenarnya?
 - 
            
              Najelaa Shihab di Grup WA Nadiem, Bantah Ikut Bahas Korupsi Chromebook: Bukan Lingkup Saya
 - 
            
              Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah